Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati lakukan uji coba aplikasi panen elektronik (E-Panen) kepada Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) se Kabupaten Pati. Aplikasi ini diharapkan dapat memotong rantai distribusi perdagangan komoditas pangan.
“Utamaya ingin memotong rantai distribusi panen dari petani ke tengkulak ke penjual pasar ke pembeli. Ada dua yang kita input ke aplikasi yaitu kegiatan tanam dan panennya kapan, untuk semua komoditas,” kata Surya, Mudya Surya Wirawan selaku administrasi Dispertan Pati, Kamis (29/4/2021)
Surya menambahkan, aplikasi ini digunakan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) di setiap kecamatan se Kabupaten Pati, yang bertugas memantau waktu tanam dan waktu panen di wilayah binaan.
Setiap PPL secara berkala akan menginput waktu tanam dan prediksi waktu panen, lengkap dengan luasan tanah dan jumlah petani.
Ketika mendekati panen, aplikasi E-Panen akan memberikan notifikasi kepada operator. Notifikasi ini selanjutnya akan diteruskan kepada pemerintah daerah dan provinsi ebagai instrumen untuk stabilkan harga pangan di pasar.
“Data terintegrasi ke Pemprov Jateng bisa dibaca Pak gubernur dan bupati, sebagai data untuk mengambil kebijakan,” imbuh Surya.
Diakui atau tidak salah satu faktor tingginya harga pangan saat ini disebabkan panjangnya rantai perdagangan komoditas pangan. Hal ini menyebabkan harga jual panen petani dihargai rendah, namun melambung tinggi di tingkat konsumen.
Diketahui skema jual beli komoditas pertanian yang berlaku saat ini sangat tidak menguntungkan petani. Komoditas yang sudah di panen biasanya akan dijual ke pengepul panen (tauke), dari tauke di jual ke penjual pasar, dari penjual pasar ke pengecer, dari pengecer baru ke tangan konsumen.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten