Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Di musim panen kedua, Petani bawang merah di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati kini mampu tersenyum lagi. Musim Panen pertama pada Januari lalu harga komoditas ini sempat terjun bebas.
Sukamdi selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Juwana pada Dinas Pertanian Kabupaten Pati menyebut, bawang merah dari perani dibeli tengkulak saat ini sudah Rp16 ribu perkilo.
Harga tersebut berbanding terbalik pada saat musim panen pertama sekitar bulan Januari, hancur hingga harga Rp10 ribu perkilo.
Penyebab turunnya harga bawang ini disebabkan banyak petani yang memanen dini tanaman bawangnya karena khawatir pertumbuhannya kurang baik menyusul curah hujan yang semakin tinggi.
Baca juga: Video : Putus Rantai Distribusi Panen, Dispertan Pati Uji Coba Aplikasi E-Panen
Kondisi itu membuat melimpahnya stok bawang merah di pasaran. Tak hanya berimbas pada harga yang anjlok, karena permintaan menurun, saat itu komoditas bawang merah juga sulit dijual.
“Di MT 1 (musim tanam pertama) kan cuacanya buruk banyak hujan, petani banyak yang gagal panen. Harganya sampai R 10 ribu standarnya minim Rp18 ribu, setidaknya ya Rp16 ribu,” kata Sukamdi saat ditemui di Kantor BPP Kecamamatan Juwana, Jumat (30/4/2021).
“Barulah panen MT-2 (musim tanam kedua) di April awal harganya naik Rp12 ribu April awal. Di pertengahan sekitar tanggal 19 april harganya alhamdulillah naik Rp16 ribu,” imbuhnya.
Baca juga:Sasar Petani Milenial, Dispertan Pati Canangkan Podcast Pertanian
Meski harganya bagus di MT-2, Sukamdi mengaku para petani bawang juga dimasih dihadapkan oleh serangan hama, sehingga jumlah panen tetap terjadi penurunan.
Saat ini petani bawang di Juwana telah memasuki musim tanam ketiga (MT-3). Sukamdi berharap saat musim panen kedepan harga bawang merah dapat naik lagi.
Diketahui, sentra komoditas Bawang merah di Juwana teletak di Desa Langgenharjo dengan luasan lahan 47 hektare.
Dalam kondisi normal para petani bisa memanen hingga 11 ton bawang merah per satu hektare lahan dalam sekali musim tanam.(Adv)
Baca juga:
- Video : Dispertan Kirim 43 Peserta Ikuti Pelatihan Penyegaran di Lampung
- Video : Dispertan Pati Adakan Pelatihan Krupuk Sehat Non Bleng
- Dispertan Serap 16 Ribu Ton Gabah, Masih Timpang dengan Jumlah Hasil Panen
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati