Sistem Irigasi yang Baik Diperlukan untuk Hasil Pertanian Optimal

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gunungwungkal, Med Nurhindarno, menilai perlu sistem irigasi yang baik untuk mengontrol pengairan sawah. Terlebih di wilayahnya terdapat banyak sumber air yang dapat dimanfaatkan.

Med mengatakan sistem irigasi yang cukup dan baik dapat berfungsi baik untuk mengalirkan air ke areal persawahan sehingga dapat menghasilkan pertanian yang bagus pula.

“Lahan sawah di sini memperoleh air yang melimpah. Karena kami berada di lereng Gunung Muria. Sehingga kami mendorong ada upaya dari pemerintah untuk membangun saluran air supaya pengairan bisa fokus ke sawah,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (27/4/2021).

Menurutnya diperlukan bantuan sarana dan prasarana seperti pralon dan pompanisasi untuk mengatur arah aliran air ke sawah.

Baca juga: Kemarau Tiba, Petani di Pucakwangi Minim Pengairan Lahan

Sayangnya karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terbatas, maka pengadaan tersebut harus dilakukan secara bergiliran.

Med mengatakan infrastruktur pertanian sangat diperlukan demi menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian. Tentunya dengan mempertimbangkan urgensi kebutuhan yang diperlukan.

“Sebelumnya pemerintah memprogramkan Jalan Usaha Tani (JUT). Akan tetapi, pemerintah khawatir jika adanya penggunaan JUT tidak dioptimalkan dengan baik. Seperti, katakanlah sawah dibuat pemukiman,” ungkapnya.

Baca juga: 5 Tanaman Hias Bisa Mengancam Bahaya Jika Diletakkan di Dalam Rumah

Oleh karena itu, pemerintah meniadakan JUT dengan diganti pengadaan saluran irigasi pertanian. Karena irigasi pertanian diperlukan di Gunungwungkal.

“Kami berharap anggaran tersebut segera cair. Supaya pembangunannya dapat diselesaikan di tahun ini,” ungkapnya.

Perlu diketahui, lahan sawah di Kecamatan Gunungwungkal merupakan lahan sawah irigasi yang berlokasi di kontur tanah miring atau lereng Gunung Muria. Sawah tersebut mengandalkan aliran irigasi dari sumber air gunung untuk sawah demi berlangsungnya bercocok tanam. Berbeda dengan sawah tadah hujan yang pengairannya bersumber dari turunnya air hujan. (*)

Baca juga: Pasca Banjir, Pemkab Pati Perlu Perbaiki Infrastruktur Pertanian

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati