Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bagi petani melon Kecamatan Juwana di Desa Langgenharjo panen Musim Tanam kedua (MT-2) komoditas melon bulan April-Mei diandalkan mengobati gagal panen di musim tanam pertama (MT-1).
Sukamdi selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Juwana pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mengungkapkan akibat curah hujan yang tinggi, di awal tahun 2021 para petani melon di Juwana mayoritas mengalami gagal panen dan merugi hingga puluhan juta rupiah.
“Kemarin kebanyakan kena penyakit kresek, bakteri dari daun. Gagal total sebagian besar nggak panen MT-1 juga faktor cuaca. Ada yang normal buahnya tapi membusuk tidak bertahan lama,” ujar Sukamdi kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP)Kecamatan Juwana Kabupaten Pati kemarin.
Padahal tanaman melon modalnya lebih besar daripada komoditas yang lain. Satu individu tanaman melon membutuhkan biaya hingga belasan ribu rupiah. Para petani biasanya menanam sampai ribuan individu.
Baca juga: Video : Putus Rantai Distribusi Panen, Dispertan Pati Uji Coba Aplikasi E-Panen
Kendati tak menyebut produktivitasnya, Sukamdi mengatakan bahwa panen melon Bulan April lalu lumayan baik. Harga melon hingga bulan ini juga stabil di angka Rp6 hingga 8 ribu per kilogram.
Kini para petani melon di Juwana telah memasuki Musim Tanam ke tiga (MT-3). Dinas Pertanian Pati mengapresiasi para petani terus bangkit memilih komoditas potensial seperti melon dan bawang merah.
Lahan melon di Langgenharjo terhampar di lahan pertanain seluas 35 hektare. Para petani mayoritas menanam melon varietas golden.
Baca juga: Sasar Petani Milenial, Dispertan Pati Canangkan Podcast Pertanian
Perlu diketahui, Langgenharjo, para petaninya lebih suka menanam tanaman hortikultura, sementara komoditas padi hanya untuk sampingan.
“Lahan di Langgenharjo bisa ditanami 3 MT. Setiap MT tanamannya beragam, ada horti melon dan bawang. Setiap ada kegagalan langsung pindah. Kalau untung dilanjutkan. Selain itu mereka juga menanam sawi, kangkung, tomat,” tandas Sukamdi. (Adv)
Baca juga:
- Dispertan Kirim 43 Peserta Ikuti Pelatihan Penyegaran di Lampung
- Mampu Produksi 700 Ton, Dispertan Tingkatkan Budidaya Kopi Lokal
- Dispertan Pati Adakan Pelatihan Krupuk Sehat Non Bleng
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati