Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati tengah merancang sasaran dan target komoditas pembangunan peternakan pada Triwulan II.
Kali ini, Dispertan Kabupaten Pati memproyeksikan jumlah populasi ayam broiler mengalami penurunan.
“Tahun ini populasi ayam broiler menurun dibandingkan tahun lalu,” ujar Petugas Data Peternakan Dispertan, Suryono kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Digunakan 75 Persen Populasi Masyarakat, Vaksin Covid-19 Bisa Bentuk Kekebalan
Ia menyebut, jika populasi ayam menurun lantaran ada pengurangan Day Old Chicken (DOC). Hal tersebut disiasati untuk mengatur stabilitas harga ayam broiler di pasaran.
Berdasarkan catatan Petugas Data Peternakan Dispertan Pati, pada 2020 jumlah populasi ayam broiler mencapai 20.300.835 ekor. Sedangkan pada 2021, pihaknya menargetkan jumlah populasi ayam broiler 18.448.588 ekor.
“Kenapa harus dikurangi? Karena, jika hal itu tidak dilakukan maka terjadi pelonjakan populasi yang terlalu tinggi,” ucapnya.
Sehingga menurut analisisnya, pelonjakan populasi berpotensi terjadi mengakibatkan over produksi ayam. Akhirnya, terjadi penurunan harga yang drastis saat panen.
Baca juga: Dispertan Kabupaten Pati Proyeksikan Kenaikan Populasi Sapi Potong Tahun 2021
Kenyataan ini berbanding terbalik dengan situasi yang dihadapi pada komoditas sapi potong, yang justru populasinya mengalami kenaikan.
Selain itu, Suryono mengatakan bahwa ada faktor lain yakni dengan adanya biaya perawatan dan biaya pakan yang sudah cukup tinggi. Sehingga cost yang dikeluarkan untuk budidaya ayam tidak sebanding dengan keuntungan yang nantinya diperoleh.
Perlu diketahui, harga ayam broiler hidup berkisar Rp23.000. Daging ayam broiler menjadi kebutuhan masyarakat yang amat begitu besar di bulan Ramadan dan di Hari Raya Idulfitri. (Adv)