Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Para petani di Pati mengeluhkan langkanya pasokan pupuk subsidi. Langkanya pupuk subsidi di agen-agen distributor menuntut petani membeli pupuk non subsidi.
Dari pantauan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, di sejumlah pemilik kios pupuk juga mengaku kesulitan menyedikan pupuk bersubsidi di musim tanam tahun ini. Sebagai pemegang data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK kadangkala mereka tak mampu menyedikan pupuk subsidi untuk petani.
Saat kami tanyakan Mudya Surya Wirawan, Penyuluh Pertanian Pati kepada ia menuturkan memang ada pengurangan alokasi pupuk subsidi antara pengajuan RDKK dan realisasi alokasi pupuk subsidi dari pemerintah.
Baca juga: Kurangi Ketergantungan Pupuk Subsidi, BPP Ajak Petani Olah Pupuk Organik
Surya menyebut, pengalokasian pupuk siubsidi dari pemerintah tergantung situasi dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
“Kalau dari data semakin naik tapi realisasinya semakin turun. Yang paling tinggi urea 46.600 ton,” kata Surya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com beberapa waktu yang lalu.
Surya mengurai untuk tahun 2021, Dinas Pertanian Kabupaten Pati mengajukan 46.545.056 kilogram pupuk Urea, 2.747.378 kilogram pupuk SP36, 11.436.830 kilogram pupuk ZA, 72.706.435 kilogram Pupuk NPK, dan 8.296.816 kilogram pupuk organik. Ajuan tersebut untuk mengcover kebutuhan pupuk di 263.543.44 hektarr lahan di Pati yang dimiliki oleh 144.736 orang petani.
Baca juga: Video : Transaksi Pupuk Subsidi ZA di Pati Tertinggi Keenam di Jateng
Kemudian dari ajuan tersebut di seluruh sektor realisasinya berkurang. Pupuk Urea teralisasi 45.682 kilo dikurangi 2% dari ajuan, SP-36 terealisasi 2.632 dikurangi 4% dari ajuan, ZA 8.389 dikurangi 27% , NPK 25.132 dikurangi 65 % , dan organik 7.680 dikurangi 7 %.
Kepada para petani, Dispertan Pati mengimbau kepada petani agar memaklumi keterbatasan kemampuan pemerintah dalam alokasi pupuk subsidi.
Surya juga meminta para petani untuk memanfatkan grup WA yang dibentuk oleh Dispertan dan pengecer pupuk resmi untuk mengetahui berapa jatah alokasi pupunya.
“Grup WA penyuluh, KPL (Kios Pupuk Lengkap), dan petani kami harapkan aktif. Kalau ada masalah diselesaikan di grup WA. Harapan kami petani ghausah ke BPP cukup ke pengecer biar diselesaikan,” tandas Surya.(Adv)
Baca juga:
- Satreskrim Pati Bongkar Sindikat Penyalahgunaan Pupuk Subsidi
- Pengurangan Alokasi Pupuk Bersubsidi Dinilai Dilematis
- Pupuk Subsidi Hanya Tersedia di Pengecer Resmi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati