Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Larangan takbir keliling membuat warga di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, memutar otak agar bisa merayakan hari Raya Idulfitri. Mereka tetap membuat boneka besar seperti ogoh-ogoh.
Tidak seperti hari raya idulfitri pada tahun-tahun lalu yang boneka besar ini diarak diiringi soundsysitem lengkap, mereka menempatkan boneka besar itu di depan gang. Sound system pun dihadirkan di malam hari raya idul fitri.
Baca Juga : (Part 1) Klaster RSS Sidokerto: Bersyukur masih Hidup, Meskipun Lebaran di Ruang Isolasi Covid-19
Ada beberapa titik yang digunakan untuk memajang boneka besar dan sound ini. Mereka sudah memajang boneka ini sedari sore hari. Dan menjelang magrib, boneka ini siap untuk menyemarakkan malam hari raya idulfitri dengan musik-musikan.
Tak ayal, boneka ini pun menarik masa dan kerukanan orang tak terhindarkan. Bahkan sebelum magrib banyak pengendara yang berhenti sejenak. Jalan Raya Pati-Kayen sekitar KM 10 mengalami kemacetan mulai magrib.
Baca Juga : Datangi Perum RSS Sidokerto, Ganjar Dengarkan Kisah Guru
Tak mau keadaan semakin parah, Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafa’at, Bupati Pati Haryanto, Dandim 0718/Pati Dandim Letkol Czi Adi Ilham Zaman, Kajari Pati Mahmudi beserta jajarannya turun tangan. Meraka mendatangi lokasi sekitar pukul 9 malam.
Mereka menghentikan aktivitas warga ini sembari membubarkan kerumunan. Pembubaran ini dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Dimana kerumunan meningkatkan resiko penyebaran virus yang menyerang sistem pernafasan ini.
“Bubar-bubar,” ujar Haryanto yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati kepada pengendara kendaraan bermotor yang berhenti di tepi jalan.
Bupati Pati Haryanto mengingatakan kepada masyarakat bahwa pendemi Covid-19 belum usai. Maka dari itu, masyarakat harus ikut berperan aktif melawan pagebluk dengan cara mentaati protokol kesehatan.
Ia tidak mau klaster Covid-19 terjadi lagi di Kabupaten Pati. Seperti yang telah diberikan sebelumnya, akhir-akhir ini bermunculan klaster Covid-19 di Kabupaten Pati.
Pada awal bulan Ramadan lalu, terdapat Klaster Manaqib di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus. Pada pekan lalu, muncul lagi Klaster Tarawih di Perumahan RSS Sidokerto yang membuat setidaknya 56 warga terpapar virus corona. (*)
Redaktur : Tim Redaksi
Baca juga:
- Satreskrim Pati Bongkar Sindikat Penyalahgunaan Pupuk Subsidi
- Pengurangan Alokasi Pupuk Bersubsidi Dinilai Dilematis
- Pupuk Subsidi Hanya Tersedia di Pengecer Resmi
Wartawan