Dukung Gerakan Lumbung Pangan Baru, Dispertan Gelar Diklat di Wedarijaksa

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian Kabupaten Pati bersama Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Bandung gelar diklat teknis tematik mendukung food estate non aparatur, mulai hari ini 24/5/21. Diklat ini akan dilakukan tiga hari hingga 26/5/21 mendatang.

Acara ini digelar di Lumbung Kelompok Tani Sri Utami, Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa dengan peserta 30 orang perwakilan kelompok tani dari 10 kecamatan di Pati Utara.

Cecep Mulyana, Widyasuara BBPP Lembang mengatakan, Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian ini digelar dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional yaitu food estate atau lumbung pangan baru.

Baca juga: Video : Lomba KTT Berprestasi, Dispertan Pati Support KTT Mendo Mulyo

Baca Juga :   Dispertan Pati Masih Koordinasi untuk Siapkan Bantuan Benih Padi

“Ini pelatihan diklat teknis tematik di program pemerintah untuk mendukung program food estate, atau perluasan lahan pertanian untuk ketahanan pangan. Kita berikan pelatihan kepada petani Supaya kedepannya petani dari hasil produksinya meningkat,” jelas Cecep kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat diwawancarai, Senin (24/5/2021).

Purwanto, Kepala Bidang Penyuluhan dan Informasi Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Pati mengapresiasi kedatangan BBPP Lembang ke Kabupaten Pati untuk melatih para petani. Perlu diketahui dari 35 Kabupaten di Jawa Tengah hanya 15 Kabupaten saja yang mendapat program Diklat Food Estate ini.

“Logistik lumbung pangan harus selalu tersedia. Kalau tidak repot, bisa sebabkan kelaparan. Orang Indo itu boros beras. Biasanya bisa 4 atau 5 kali makan. Rasionalnya perkapita 1 orang butuh beras 300 gram perhari,” kata Purwanto.

Baca Juga :   Punya Banyak Benefit, Dispertan Pati Sarankan Tanam Kacang Hijau Saat Kemarau

Baca juga: Dispertan Pati Terus Pantau Stok dan Harga Pangan Strategis Pascalebaran

Dalam sambutannya Purwanto menyebut ketersediaan pangan di Pati hingga akhir tahun masih mencukupi, bahkan produksi beras surplus.

“Produksi beras di Pati 340.849,7 ton pertahun Kalau lihat data produksi beras kita surplus. Tinggal kita memikirkan bagaimana kita menjual beras yang surplus ini agar bisa menguntungkan para petani,” ujarnya.

Dalam tiga hari para peserta akan mendapatkan berbagai materi diantaranya budidaya padi yang efektif, pengenalan kesuburan tanah, pengolahan bahan organik, penghitungan konversi pupuk. Serta berbagai praktek seperti praktek keragaman PUTS PUP, pembuatan Mol, pupuk organik dan perencanaan implementasi. (Adv)

Baca juga: 

Baca Juga :   Cegah Perceraian, Kemenag Pati Gelar Bimbingan Perkawinan

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati