Jakarta, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat akan ada dua kali gerhana bulan di tahun 2021 yang dapat diamati di Indonesia. Dalam waktu dekat, gerhana bulan total (GBT) terjadi pada 26 Mei 2021.
Fenomena gerhana bulan total ini juga dikenal sebagai Supermoon atau Blood Moon dan sebelumnya terjadi pada 27-29 April 2020.
“Fenomena Blood Moon ini hanya terjadi saat fase bulan penuh dan mengalami Gerhana Bulan Total (GBT) di mana bumi bergerak di antara bulan dan matahari dan berada pada posisi garis lurus,” tulis Jamroni dalam laman bmkg.go.id.
Berdasarkan laman LAPAN dan BMKG, gerhana bulan total yang terjadi bertepatan dengan hari raya Waisak akan berlangsung cukup lama. Yakni berlangsung selama 3 jam 8 menit 12 detik dengan durasi totalisnya selama 18 menit 28 detik.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan
Puncak dari gerhana bulan total ini dapat disaksikan tanpa alat bantu optik pada pukul 18.46 WIB dan berakhir pada 20.51 WIB.
Sedangkan untuk wilayah Indonesia tengah, puncaknya dapat disaksikan pada 19.46 WITA. Dan pada wilayah Indonesia timur, dapat disaksikan pada 20.26 WIT.
Wilayah di Indonesia yang menyaksikan seluruh fase Supermoon kali ini adalah Papua. Super Blood Moon kali ini terjadi dekat konstelasi Scorpius ketika bulan terbit dari timur dan menuju tenggara.
Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika bumi, matahari, dan bulan membentuk satu garis lurus dan bulan berada di sekitar simpul orbit.
Ciri khas warna merah dari gerhana bulan total dikarenakan pembiasan cahaya matahari karena atmosfer bumi, begitu dikutip dari BMKG. Warna merah ini akan semakin intens jika polusi, awan, dan ketebalan partikel atmosfer cahaya yang ditembus bias cahaya tersebut makin besar. (*)
Baca juga: Fenomena langit yang akan terjadi di 2021
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com