Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Meskipun masyarakat telah divaksin, namun tetap saja masih memiliki risiko terpapar covid-19. Hal ini terjadi di beberapa kasus.
Di antaranya, salah warga Perumahan RSS Sidokerto yang telah divaksinasi sebanyak dua kali dosis tetapi ia terinfeksi virus corona dan mengakibatkan pada Hari Raya Idulfitri lalu harus melakukan karantina di RSUD RAA Soewondo.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, oleh Joko Leksono Widodo, mencoba menjelaskan fenomena ini.
Baca juga: Pasca Klaster Panti, Rembang Masih Tergolong Zona Rendah Covid
Ia menuturkan bahwa vaksin itu dalam rangka mengenalkan tubuh terhadap virus Corona. Sehingga tubuh akan merespons untuk kemudian akan membentuk sistem kekebalan. Namun, dalam realisasinya setiap tubuh manusia memiliki respons yang berbeda-beda setelah mendapatkan vaksin.
Ia sebetulnya berharap setelah divaksin respons antibodi tubuh bisa sampai 150. Namun, kenyataannya kabanyakan respons tubuh masih dibawah tersebut. Sehingga masih riskan terpapar covid-19.
“Harapan Kemenkes kan sampai 150. Kalau masih di bawah itu, jujur aja kalau pas kita ndak kuat ya pasti bisa kena. Masih riskan juga,” ujarnya.
Baca juga: Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI Lakukan Otopsi
Vaksin, lanjutnya, memang dalam rangka membentuk kekebalan. Namun masyarakat sendiri juga tidak pernah mengecek seberapa tingkat besar kekebalan setiap harinya. Pihaknya pun tidak mungkin mengecek satu persatu.
“Kalau respons orang kan lain-lain. Ada yang responnya bagus ada yang nggak berespon, tapi kita kan nggak ngecek satu-satu,” paparnya.
Ia juga menambahkan, bahwa alat pengeceknya yang bernama viral load harganya juga tidak murah. Jadi menurutnya masyarakat sudah divaksin atau belum, protokol kesehatan harus tetap diberlakukan.
Namun, memang akan berbeda antara masyarakat yang sudah divaksin dan belum ketika terpapar covid-19. “Setelah vaksin harapannya orang punya kekebalan, sehingga kalau pun kena kan tidak sampai jatuh sakit, karena sudah mengenal, beda kalau belum divaksin,” katanya.
Oleh karenanya, baik WHO maupun Kemenkes tetap mengharuskan masyarakat terus memakai masker. Meskipun masyarakat telah divaksin. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan untuk menghindari terpaparnya covid-19. (*)
Baca juga:
- Vaksinasi untuk Masyarakat Direncanakan Mulai Bulan Juni
- Ratusan Warga Kota Semarang Positif Covid-19 Usai Vaksinasi
- 200 Purnawirawan TNI AD dan Warakawuri Kodim 0720/Rembang Jalani Vaksinasi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan