Tingkatkan Produksi Garam Industri, DKP Pati Akan Hadirkan Electrochlorinator

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Dinas Kelautan dan Perikanan akan ujicoba alat pemurni garam electrochlorinator pada kelompok petani garam di Desa Raci Kecamatan Batangan dalam waktu dekat.

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (P3KP) pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Johanes Harnoko mengatakan alat ini dapat memurnikan garam lokal sehingga kualitasnya meningkat.

“Bahan baku air laut Pati kan cenderung berlumpur meskipun sudah diproses sedemikian rupa. Garam kan NaCl. Presentase 20 persen atau 10 persen dari NaCl itu ada kandungan lain. Dengan alat ini bisa ditekan kadar yang lain seperti Mg,” kata Johanes kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya kemarin

Baca Juga: Penyuluh Agama Bina Napi di Pati dengan Pendekatan Logoterapi

Cara kerja alat ini ialah memproduksi disinfektan air berupa chlor liquid Sodium shypochlorite (NaCl). Melalui pelatihan menciptakan disinfektan air secara mandiri. Disinfektan air bertugas melepaskan klorin yang membunuh mikroorganisme pada bahan baku garam.

Selain itu disinfektan air yang tercipta dari electrochlorinator ini juga digunakan sebagai pemutih atau bleaching. Sehingga bentuk garam lebih bagus.

Johanes mengatakan selain di pertanian garam alat ini biasa digunakan untuk industri pengolahan air. Alat ini digadang-gadang ramah lingkungan dan lebih aman jika dibandingkan dengan bahan kimia lain yang mengandung chlorine seperti kaporit.

Baca Juga: BBPP Lembang Bandung Latih 30 Penyuluh Pertanian Pati

Menghadirkan alat pemurni garam ini merupakan respon terhadap keluhan masyarakat terhadap rendahnya nilai jual garam dan rendahnya serapan garam rakyat untuk garam industri.

Perlu diketahui secara umum garam produksi terdiri atas dua jenis yakni garam konsumsi dan garam industri.

Garam industri adalah garam dengan tingkat kemurnian yang tinggi dan digunakan untuk campuran bahan industri seperti kosmetik. Garam industri harganya lebih tinggi dari pada garam konsumsi.

Baca Juga: Kodim Pati Gelar Tes Kesamaptaan Jasmani

Petani garam di Pati sebagian besar memproduksi garam konsumsi karena mutu garam yang diproduksi rendah.

Kurangnya produksi garam spesifikasi industri mendorong pemerintah untuk mengimpor garam industri berjuta-juta ton setiap tahunnya.

Aktifitas impor ini membuat harga garam konsumsi di masyarakat anjlok hingga angka Rp 300 perkilogram.

Johanes berharap dengan hadirnya alat Electrochlorinator mampu meningkatkan mutu garam petani di Pati. (*)

Baca Juga:

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati