Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian Kabupaten Pati melalui UPTD Balai Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan menyarankan petani padi menanam padi varietas Cakrabuana dan Pajajaran saat musim tanam ketiga (MT-3).
Agus Cahyono, Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kalidoro, mengungkapkan di Pati Selatan risiko gagal panen cukup tinggi saat musim kemarau sehingga dibutuhkan bibit benih padi yang bisa dipanen lebih cepat.
Biasanya petani di Pati mayoritas menanam padi jenis inpari 32 yang masa tanamnya 120 hari. Sementara padi varietas Cakrabuana dan Pajajaran bisa dipanen dengan masa tanam 90 hari saja.
“Kita diberi informasi balai pengawasan sertifikasi benih. Kita selalu ikuti perkembangan di bidang pertanian. Varitas ini nanti akan dikenalkan di masyarakat supaya mereka tahu, soalnya kalau mereka mencoba-coba varietas baru susah,” kata Agus saat ditemui di kantornya, Kamis (3/6/2021).
Di wilayah Pati selatan, menurutnya cukup rawan bagi para petani padi saat musim kemarau. Oleh sebab itu, harus ada solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
“Kalau kemarau yang rawan Pati selatan. Mereka biasanya beralih menanam jagung dan kacang hijau. Sudah kami kenalkan padi yang 90 hari bisa panen. Cocok untuk Pati selatan yang kadar airnya tidak seperti Pati utara,” jelas Agus.
Kendati varietas Cakrabuana dan Pajajaran memiliki masa tumbuh lebih cepat, lanjut Agus, hasil panen gabah yang dihasilkan tak sebanyak varietas Inpari 32.
“Biasanya pakai Inpari 32, diminati petani. Soalnya produksinya tinggi dan belum ditemukan tandingannya. Kalau Cakarabuana umur panennya lebih rendah tapi produktivitasnya lebih rendah,” katanya.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten