Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Hingga hari ini harga telur ayam di tingkat peternak berada di angka Rp 22.500 per kilogram. Sementara, harga telur ayam di tingkat pengecer berada pada angka Rp 25.000 per kilogram.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Andi Hirawadi mengungkapkan, faktor penyebab kenaikan harga telur ayam pada tingkat peternak dipicu akibat mahalnya harga pakan ayam layer (petelur).
Ia mengatakan harga pakan ayam ditentukan oleh penjual. Menurut survey dari petugas data Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, rata-rata harga pakan ayam layer mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sedangkan harga sebelumnya Rp 8.500 per kilogram.
Baca Juga: Dispertan Pati Serahkan Alat Pengolahan Kopi
“Naiknya harga pakan ayam menyebabkan peternak menaikkan harga telur. Upaya itu dipilih agar mereka tidak rugi,” ungkap Andi saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Jum’at (4/6/2021)
Perlu diketahui, harga telur di tingkat peternak sebelum Hari Raya Idul Fitri hanya berada pada angka Rp 19.000 per kilogram.
Seiring naiknya minat pembeli di pasar dan juga naiknya harga pakan, maka otomatis harga telur mengalami kenaikan.
“Situasi seperti ini masih wajar, apabila tidak naik bagaimana nasib peternak nantinya ?,” ucap Andi
Baca Juga: Dispertan Targetkan Populasi Itik Capai 310 Ribu Ekor di 2021
Menurutnya, harga telur dinaikkan untuk menunjang keuntungan para peternak dalam segi usaha. Apalagi ditahun ini, tidak ada program bantuan pemerintah berupa bantuan pakan ternak subsidi.
Lain halnya dengan tahu lalu, dengan adanya bantuan pakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan Jaringan Pengaman Ekonomi (JPE) dapat memberi kemudahan peternak mencukupi asupan nutrisi ayam, tanpa harus mengeluarkan biaya mahal membeli pakan.
Dalam sesi wawancara sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Data Peternakan, Dwi Lestari Aryanti mengutarakan jika kenaikkan harga pakan ternak ayam disebabkan lantaran naiknya harga jagung.
Baca Juga: Pulihkan Lahan, Dispertan Tekankan Batas Pemakaian Pupuk Kimia
“Harga jagung yang mengalami kenaikkan hingga di angka Rp 6.500 per kilogram menyebabkan produsen pakan ternak kewalahan sehingga mereka menaikkan harga pakan,” ujarnya
“50 % pakan ternak ayam mengandung jagung, karena itu standar yang layak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ayam. Sedangkan harga jagung di atas Rp 4.000 telah membuat kewalahan para produsen pakan ternak,” imbuh Dwi
Walaupun pemerintah tidak memberi subsidi pakan ternak. Namun, Pemerintah memberi pembinaan teknis budidaya, penyediaan vaksin, dan pengadaan disinfektan.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan unggas dan meningkatkan produktivitas hasil peternakan, khususnya telur. (*)
Baca Juga:
- Dispertan Pati Optimalkan Kostratani dan Peran PPL
- Dispertan Pati Gelar Bimtek BPP Kostratani Proyek IPDMIP 2021
- Video :Dispertan Pati Gelar Bimtek BPP Kostratani Proyek IPDMIP 2021
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra