Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah melarang adanya penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayah zona merah.
“Ya saya evaluasi dulu, yang di daerah merah, enggak,” ujar Ganjar (7/6/2021)
Sedangkan, untuk evaluasi PTM di luar daerah zona merah, sedang dalam pembahasan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Hari Wuljanto, membenarkan terkait pernyataan gubernur Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: PTM di Daerah Masih Menunggu Keputusan Provinsi
Ia juga menambahkan bahwa PTM hanya diperbolehkan untuk digelar di daerah zona hijau dan juga kuning.
“Dhawuh dari Pak Gubernur, terkait pembentukan Pergub PTM baru minggu ini akan dibahas. Tetapi sudah ada konsultasi dengan Pak Asisten dan Kepala Dinas Kesehatan, agar yang daerah merah dan orange, belum boleh dilakukan. Yang boleh itu hijau dan kuning. Tapi yang kuning dan hijau, harus dievaluasi kesiapannya,” ujar Hari
Penyelenggaraan PTM di zona yang diperbolehkan pun, harus memenuhi beberapa syarat. Diantaranya adalah aspek kesiapan guru dan siswa, penerapan protokol kesehatan di sekolah, serta persetujuan Satgas Daerah.
Baca Juga: Jelang Penyelenggaraan PTM, Kemendikbudristek Luncurkan Panduan Pembelajaran
Sedangkan, untuk pembelajaran di zona merah, harus dilakukan secara daring. Oleh karena itu, para guru diharapkan untuk menjadikan Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara efektif.
Terkait penyelenggaraan PTM di zona hijau dan kuning, diperbolehkan dengan melakukan metode blended learning. Dimana sebagian siswa melakukan PTM di sekolah, sedangkan sisanya melalui daring.
Ia juga menegaskan, penerapan protokol kesehatan harus ditegakkan bagi setiap sekolahan yang akan menyelenggarakan PTM.
Baca Juga: PTM Tahap Keempat, Disdik Kendal Tambah Jumlah Sekolah
“Meskipun di daerah hijau atau kuning, tetapi kalau protokol kesehatan tidak siap ya tidak boleh. Sekarang, semua sekolah SMA atau SMK melakukan self assesment, terkait kesiapan sekolah sesuai protokol kesehatan. Itu harus sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan,”
Kedepannya, PTM akan dilakukan mulai bulan Juli hingga September 2021. Namun jika ditemukan adanya kasus Covid-19 di sekolah, maka akan kembali dilakukan penutupan.
“PTM hingga September, sekarang tiga bulan. Namun kalau ada kasus (penularan Covid-19) di sekolah ya tutup dulu. Evaluasinya nanti bersama Puskesmas dan tim Satgas dari kabupaten atau kota,” pungkasnya
Baca Juga:
- Ada Kasus Covid-19, SMAN 1 Pati Tunda Uji Coba PTM Tahap II
- Ganjar Masih Pertimbangkan Usulan Pelaksanaan PTM Baru
- PTM Tahap Keempat, Disdik Kendal Tambah Jumlah Sekolah
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com