Pengetahuan Olah Lahan Masih Rendah, SL-IPDMIP Jadi Solusi

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Masih rendahnya wawasan maupun pengetahuan tentang olah lahan menjadi permasalahan klasik yang dialami petani di Kabupaten Pati.

Hal tersebut diungkapkan oleh Petugas Analisis Lahan Pertanian Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Suharto kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Selasa (9/6/2021).

Menurutnya, petani perlu diajarkan tentang cara mengolah lahan persawahan dengan baik. Melalui Sekolah Lapang (SL) Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) mampu meningkatkan pengetahuan serta wawasan petani.

Baca Juga: Meskipun Terakhir, BPP Margoyoso Optimis Kegiatan SL-nya Tak Kalah dengan Kecamatan Lain

Suharto mengungkapkan jika ke depan perlu adanya upaya ketahanan pangan yang perlu dirancang dengan sistematik. Sehingga SL bukan hanya sekedar program melainkan project yang harus ditindaklanjuti.

Baca Juga :   DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pati Rapatkan Barisan Tegak Lurus Menunggu Perintah Partai

“Harus ada upaya menjaga lahan untuk tetap produktif. Akibat maraknya pemakaian pupuk kimia dan pestisida sintetis menyebabkan kandungan lahan menjadi rusak,” ungkapnya

Ia menganggap jika petani di Kabupaten Pati masih melakukan cara budidaya konvensional. Dari cara tersebut, mereka memperoleh hasil yang bagus. Akan tetapi, petani dihadapkan pada kerusakan kandungan lahan yang cukup tinggi.

“Harus ada keseimbangan antara tingginya hasil produksi dengan tetap menjaga kondisi lahan,”ungkap Suharto saat diwawancarai

Baca Juga: Peserta SL IPDMIP Ditarget Mampu Hasilkan Pupuk Organik

“Dengan adanya SL ini memberikan ajaran dan ajakan kepada petani agar bertani dengan memperdulikan kondisi lahan mereka. Gak bisa kita terus-terusan memacu lahan pertanian supaya hasil panen bagus tetapi lahannya rusak,” imbuhnya

Baca Juga :   Dispertan Pati Masih Koordinasi untuk Siapkan Bantuan Benih Padi

Petani diharapkan mampu menindaklanjuti SL yang diperoleh, dari mulai pelatihan olah lahan sampai pada penanganan pasca panen.

Ia mengimbau agar petani tidak terlena dalam merasakan instannya cara bertani. Memang dengan pupuk kimia meningkatkan hasil pertanian, akan tetapi resikonya lahan menjadi tidak produktif.

“Bahkan sekian banyak lahan sawah saya amati terdapat tampilan fisik tanaman yang sudah mulai rusak akibat terlalu jenuh dengan pupuk dan pestisida kimia. Untuk itu, kami mengajak petani lebih ramah lingkungan dalam budidaya tanaman,” pungkas Suharto (*)

Baca Juga:

Baca Juga :   Pendaftaran CASN Diperpanjang, Berikut info dari BKPP Kabupaten Pati

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati