Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati targetkan bentuk 5 kelompok petani milenial di tahun 2021. PPL KJF (Penyuluh Pertanian Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Sudiyanto menyebut, hingga pertengahan tahun Dispertan Pati telah memiliki 2 kelompok petani milenial.
“Untuk progres yang sudah dijalankan sudah ada 2 kelompok petani milenial. Pertama di Desa Sukobubuk Kecamatan Margorejo dan kedua di Tlogowungu di Desa Tanjungsari. Ada satu lagi di Desa Sukoharjo Kecamatan Jakenan tapi baru rintisan belum definitif. Baru mau kami tinjau,” ujar Sudiyanto saat diwawancara di kantor Dispertan pati, Sabtu (12/6/2021).
Petani milenial bentukan Dispertan Pati mempunyai beberapa kriteria, diantaranya berumur maksimal 40 tahun, mempunyai keahlian di bidang budidaya pertanian, peternakan, dan perkebunan. Mampu memasarkan produk dan memahami teknologi. Bagi yang tidak mempunyai skil yang disebutkan bersedia untuk dibina.
Baca juga: Dispertan Pati Targetkan Pembentukan 5 Kelompok Petani Milenial Tahun Ini
Menjadi petani milenial tidak harus memiliki lahan pertanian yang luas,”Intinya kita ajari memanfaatkan lahan semaksimal mungkin, pekarangan saja bisa. Kita latih bagaimana ia menciptakan lapangan kerja, bisa mendapatkan suatu profit, bisa membantu perekonomian masyarakat,” imbuh Sudiyono.
Program pembentukan petani milenial pertama kali dicanangkan pada tahun 2020 setelah terbitnya Permentan tahun 35 tahun 2020 tentang jabatan Fungsional penyuluh pertanian. Melalui peraturan tersebut Dinas pertanian diwajibkan membentuk kelompok petani milenial di kecamatan untuk mendukung pemerintah menciptakan 2,5 juta petani milenial.
Dengan tujuan mendongkrak kualitas SDM di bidang pertanian dan menanamkan jiwa kewirausahaan kepada muda pertanian di Indonesia.
Satu tahun berjalan Sudiyanto mengaku petani milinial binaan Dispertan pati sudah memiliki banyak pencapaian.
“Yang sudah berhasil secara individu, ada yang berhasil dengan program penggemukan ternak di Wotan, menciptakan suatu produk pakan dan memasarkan mandiri, sudah melebarkan sayap ke desa sebagai mitra petani sekitar. Dari petani milenial Jimbaran dengan usaha mengepak berasnya sukses menjual beras varietas Inpari 43 yang dulunya tidak laku di pasaran,” tandasnya. (Adv)
Baca juga:
- Video : 850 Hektar Lahan Akan Dapat Benih Kedelai Gratis dari Dispertan
- Dispertan Pati Serahkan Alat Pengolahan Kopi
- Pulihkan Lahan, Dispertan Tekankan Batas Pemakaian Pupuk Kimia
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati