PPKM Mikro, Alun-Alun Rembang Ditutup Setiap Akhir Pekan

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kebijakan demi kebijakan terus digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang guna menanggulangi lonjakan Covid-19. Terbaru, Pemkab sampai harus menutup sementara Alun-Alun Rembang setiap akhir pekan.

Peraturan tersebut merujuk SE Bupati no. 440/1248/2021 tentang Penutupan Alun-Alun Rembang Selama PPKM Mikro yang mulai berlaku sejak Jumat (11/6/2021) kemarin, sebagaimana dikonfirmasi oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya.

Adapun poin penting yang termaktub dalam SE tersebut adalah, Alun-Alun Rembang harus tutup setiap hari Sabtu pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 24.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi mobilitas masyarakat umum dan pedagang yang memadati lokasi alun-alun pada setiap momen akhir pekan.

Baca Juga :   Tempat Wisata Pemandian di Rembang Belum Kantongi Izin Operasional

Baca juga: News Grafis : Covid Naik, Jumlah Nakes Rembang cukup

“Ini tambahan khusus dalam SE Bupati, berlaku sampai aturannya dicabut, nunggu evaluasi dulu,” ucap Arief saat dihubungi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Sabtu (12/6/2021).

Arief menambahkan, tren kasus positif Covid-19 di Rembang sendiri masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, bahkan cenderung terus mengalami peningkatan. Ia menyebut, dalam 10 hari terakhir saja 20 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Pihaknya masih akan terus melakukan evaluasi agar lonjakan kasus Covid-19 ini bisa segera tertangani, sehingga Rembang bisa keluar dari zona oranye.

“Rata-rata dalam sehari itu 2 orang meninggal. Ini sampai 11 Juni 2021 kemarin jadi sudah 20 orang yang meninggal,” terangnya.

Baca Juga :   Belum Ada Larangan Tegas, Tempat Wisata di Rembang Tetap Buka

Lebih lanjut Arief menjelaskan, sementara ini yang meningkat adalah klaster keluarga. Di samping karena kontak erat, penularannya juga sukar dideteksi. Ia menambahkan, per hari Jumat, (11/6/2021) tercatat ada 5 kecamatan dengan klaster tertinggi, antara lain, Rembang Kota, Kecamatan Pamotan, Kaliori, Sulang dan Kecamatan Lasem.

“Saya kira harus lebih meningkatkan kewaspadaan, cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” tegas Arief. (*)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati