Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Dinas Pertanian Kabupaten Pati terus lakukan inovasi untuk memutus rantai nilai perdagangan komoditas pertanian. Salah satunya dengan menggandeng kelompok petani milenial membentuk semacam koperasi.
Perlu diketahui, pola distribusi pertanian konvensional berjalan melalui proses yang sangat panjang. Sebelum barang sampai ke tangan pembeli, produk pertanian selalu melalui tangan pengepul dulu, dari pengepul baru masuk ke pasar, berlanjut ke tingkat pengecer, barulah sampai ke tangan konsumen.
Baca Juga: Dispertan Pati Targetkan Pembentukan 5 Kelompok Petani Milenial Tahun Ini
Dengan sistem yang dirancang Dispertan, para petani setempat bisa menjual hasil panennya langsung kepada warga sekitar. Tanpa melalui pengepul hingga pengecer.
Sudiyanto PPL KJF (Penyuluh Pertanian Lapangan Kelompok Jabatan Fungsional) Dinas Pertanian kabupaten Pati, untuk uji coba konsep koperasi ini penyuluh pertanian menggandengg Kelompok Petani Milenial Desa Sukobubuk Kecamatan Margorejo.
Ia mengaku, tantangan terbesar dalam membangun koperasi ini adalah permodalan. Oleh karenanya, dibutuhkan keterlibatan pemerintah desa sebagai penyokong atau peminjam modal.
Baca Juga: Nelayan Sarang Gelar Audiensi Bersama DPRD Rembang
“Supaya sukses memutus rantai nilai ini kita libatkan stage holder di desa kita ajak diskusi. Supaya barang-barang yang ada di desa ada yang menampung sebelum dipasarkan oleh petani milenial itu. Soalnya yang jadi hambatan adalah anggaran modal untuk menampung hasil panen petani, kan harus ada yang membeli. Tantangannya disitu,” ungkap Sudiyanto kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di Kantor Dispertan Pati
“Pemerintah Desa Sukobubuk sudah siap mem backup dari angaran ADD desa. Dari situ dimodali beberapa ratus juta agar asosiasi bisa berjalan,” tambahnya
Keuntungan dari penjualan produk pertanian, uangnya akan dikembalikan ke desa dan sebagian digunakan untuk membayar pengelola.
Meski bergerak mandiri, kelompok petani milenial tak sepenuhnya menghindari peran pedagang di pasar, para pedang digandeng dijadikan mitra untuk memasarkan hasil olahan pertanian dari kelompok tani milenial. (Adv/MA)
Baca Juga:
- Dispertan Pati Serahkan Alat Pengolahan Kopi
- 850 Hektar Lahan Akan Dapat Benih Kedelai Gratis dari Dispertan
- Pulihkan Lahan, Dispertan Tekankan Batas Pemakaian Pupuk Kimia
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Wartawan Area Kabupaten Pati