Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tutupnya Objek Wisata Alam Goa Wareh menyebabkan penurunan omset bagi pengelola maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo. Sehingga banyak pihak yang mengalami kerugian atas kondisi yang ada.
Menurut penuturan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Semar Wareh, Desa Kedumulyo, Adie Saputro, kerugian yang dialami mencapai kisaran Rp10 Juta.
“Kami sebagai pengelola dan pedagang UMKM rugi,” ujarnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Melonjaknya Covid-19 di Pati, Pengunjung Masih Berdatangan di Gua Pancur
Kerugian tersebut diakibatkan tidak adanya pengunjung yang datang, sehingga tidak ada retribusi melalui tiket masuk. Selain itu terdapat 10 UMKM yang turut alami dampak sebagaimana imbas Pandemi Covid-19.
Perlu diketahui, Pokdarwis Semar Wareh, Desa Kedumulyo melakukan penutupan Objek Wisata Goa Wareh. Penutupan ini dilakukan demi mematuhi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro yang diinstruksikan oleh Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati.
Menurut Adie Saputro, pihaknya bersama petugas pengelola wisata tersebut telah melakukan penutupan sejak Januari 2021 hingga hari ini. Hal ini dilakukan supaya dapat mencegah adanya klaster penyebaran Covid-19. Apalagi objek wisata sering rawan terjadi kerumunan.
“Kami menutup tempat ini sejak Januari sampai sekarang. Tutup total!” tegasnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Pengetatan PPKM, Wisata Dan Pasar Tradisional Kembali Ditutup
Penutupan objek wisata alam itu dilakukan dengan dipasangnya spanduk jalan masuk menuju destinasi wisata. Selain itu, ditiadakan pula kegiatan-kegiatan yang lain, seperti camping, wall climbing, caving goa, dan permainan outbond.
Lebih lanjut, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Ari Sylviana mengatakan jika pihaknya telah melakukan upaya monitoring ke berbagai tempat wisata di Kabupaten Pati. Hal ini dilakukan demi mengawasi ketaatan objek wisata terhadap peraturan pemerintah.
Ia juga mengimbau kepada pengelola tempat wisata untuk lebih kooperatif dalam menjalankan peraturan yang diinstruksikan.
“Kami lakukan monitoring kepada tempat-tempat wisata, kami sosialisasikan Perbup kepada pengelola wisata. Lalu kami sediakan wastafel di tiap titik. Serta disituasi seperti ini kami pun memperketat pengawasan di destinasi wisata air, seperti kolam dan pemandian,” pungkasnya. (*)
Baca juga:
- SE Baru Masih Bolehkan Tempat Wisata Buka, Masyarakat Kecewa
- Tempat Wisata Jepara Ditutup saat Kupatan
- Produk UMKM Bakal Eksis di Sejumlah Tempat Wisata Rembang
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati