Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Berbagai sektor ekonomi mengalami kelumpuhan di tengah berlangsungnya Pandemi Covid-19. Namun, tidak teruntuk pengusaha kerupuk tengiri asal Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo, bernama Alam Haryono (24).
Di tengah kesulitan yang melanda masyarakat, ia merasa diuntungkan. Pasalnya, kenaikan harga kebutuhan lauk menyebabkan masyarakat beralih mengkonsumsi kerupuk tengiri sebagai santapan lauk-pauk rumahan.
Harganya pun mudah dijangkau, menurutnya ia memasang harga Rp3.500 sampai dengan Rp20.000. Harga itu disesuaikan dengan dari banyak sedikitnya kuantitas kerupuk dalam satu wadah perbungkus.
“Harga bervariasi, kami sesuaikan dengan banyaknya jumlah dalam bungkusan yang kami jual,” ujarnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Selasa (6/7/2021).
Alam mengaku bahwa dalam seminggu ia mampu meraup keuntungan mencapai Rp3 juta. Padahal sebelum Pandemi Covid-19 ia tak sampai mencapai angka tersebut. Bahkan ketika awal Pandemi Covid-19 ia mengalami masa-masa tersulit, dalam seminggu hanya mampu mendapat Rp500 ribu.
“Waktu pandemi pertama kali masuk Indonesia, di situ kami berada di titik terendah dalam usaha. Bahkan tidak sampai mencapai setengah juta, bahkan kadang cuma balik modal,” tuturnya.
Tetapi setelah 2 (dua) bulan berlalu, permintaan konsumen dari pasar maupun perorangan mulai meningkat. Ia menyampaikan jika pembeli tidak hanya berasal dari Pati, melainkan ada yang dari Jepara, Kudus, dan Grobogan.
Meskipun kenaikan konsumen menyebabkan Alam memperoleh kenaikan omzet. Tetapi, pascalebaran mengalami kenaikan harga bahan produksi. Hal ini lambat laun mengancam stabilitas keuntungan yang ia peroleh.
“Harga bahan baku produksi Rp900.000. Tetapi setelah lebaran, harga bahan baku produksi mencapai Rp1,5 juta,”ujar Alam.
Ia mulai berpikir ulang untuk mengatur usahanya agar pendapatan tidak menurun. Dirinya optimis, kondisi yang tengah dirundung tak akan berpengaruh besar apalagi saat ini keadaan sedang PPKM darurat. Sehingga ia berpikir, masyarakat akan tetap menjadikan kerupuknya sebagai alternatif lauk pengganti ikan maupun daging. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati