Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Menjelang hari raya Iduladha, Bupati Pati Haryanto melarang warganya mengadakan acara ‘nyate bareng‘ saat hari raya Iduladha dan tiga hari tasyrik nanti.
Haryanto beralasan, acara nyate bareng berpotensi menularkan virus corona dari satu orang dengan orang lain. Dalam acara nyate bareng sudah dapat dipastikan tidak akan menerapkan protokol kesehatan.
Haryanto menyakini orang yang nyate bareng tidak menggunakan masker dan menggelar makan bersama. Padahal Pati masih masuk zona merah atau mempunyai risiko penularan virus corona yang tinggi.
“Menjelang hari raya Iduladha juga berisiko juga. Jangan sampai nanti di situ motong kambing motong sapi. Dan bikin sate bareng,” ujar Haryanto saat memberikan sambutan dalam acara penutupan TMMD di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (14/7/2021).
Pihaknya tidak melarang masyarakat untuk berkurban. Namun, masyarakat harus menaati aturan yang ada. Di mana pembagian daging kurban harus dengan cara take away.
“Sudah ada petunjuk boleh korban asal dagingnya diantar ke rumah. Tapi kalau makan bareng, nyate bareng kan buka masker. Itu jadi persoalan. Nanti kita dipertegas lagi surat edaran kita,” tandas Haryanto.
Saat ini, Pati tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kebijakan yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat ini berlaku dari 3 Juli hingga 20 Juli atau hingga hari raya Iduladha.
Kebijakan PPKM Darurat ini membuat aktivitas masyarakat dibatasi. Hal ini demi memutus mata rantai penyebaran virus corona yang saat ini masih tinggi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Pati. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan