Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Minat orang tua mendaftarkan anak masuk sekolah pendidikan anak usia dini atau PAUD turun 50 persen selama pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Nurti Wijayanti Dewan Pakar Himpaudi Jawa Tengah.
Ia menduga hal ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun atau orangtua sengaja menunda menyekolahkan anak ke PAUD karena takut tetular Covid-19.
“Penurunan terjadi 40-50 persen. Kemarin pas kita rapat dengan Pak Gubernur Ganjar Pranowo rata-rata memang turun biasanya bisa dapat 70 sekarang 35, 40-an sudah alhamdilillah,” kata Nurti yang juga Koordinator di PAUD Aisyiyah 02 Pati, melalui sambungan telepon, Kamis (15/7/2021).
Nurti menambahkan, akibat fenomena ini beberapa lembaga PAUD swasta di Pati berinisiatif untuk menurunkan iuran bulanan anak, agar meringankan beban orang tua.
Tak hanya mempengaruhi kuantitas murid, ia juga menyebut masa pandemi mempengaruhi psikologis anak usia 3-4 tahun akibat kurang berinteraksi dengan teman sebaya.
“Ada sesuatu yang hilang pastinya. Tampak sekali secara psikologis ada efeknya. Mereka harusnya bersosialisasi tapi sementara ini mereka harus di rumah. Mereka juga terpaksa mendengar berita kasus Covid-19. Yang orangtua saja ketakutan,” kata Nurti.
Oleh karenanya, Nurti mengajak kepada orang tua untuk bahu membahu bersama guru memberikan pendidikan dan pendampingan terbaik bagi anak saat pandemi. Pasalnya, usia PAUD begitu vital dalam pembentukan potensi diri yang akan berpengaruh ke masa depan.
“Untuk PAUD ini jenjang paling rentan. Guru harus memilih strategi dan materi yang tepat dan kolaborasi dengan orangtua,” tandasnya.(*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati