Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Bidang UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, Hendri Kristiyanto menyebut, pedagang kaki lima (PKL) angkringan paling terdampak dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Paling banyak (terdampak)teman PKL, karena operasionalnya malam. Itu yang terdampak,” kata Kris kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Jumat (16/7/21).
Selain itu angkringan pelaku UMKM penyedia makanan ringan yang kerjasama dengan ritail dan swalayan, juga kata Kris banyak yang berkurang omzetnya, lantaran tempatnya untuk menitipkan dagangan ditutup.
Kendati demikian Kris mengatakan, secara umum PPKM darurat tak memberi dampak signifikan terhadap omzet para pengusaha kecil, lantaran jam operasionalnya sudah disesuaikan.
“Mau ngga mau tetap kita laksanakan dengan kaitanya dampak pelaku usaha di Pati tidak terlalu signifikan karna PPKM darurat. Ini kan pembatasan jam malam. Pelaku usaha operasionalnua di pagi hari,” kata kris.
Ia juga mengatakan, tingkat PHK karyawan di sektor usaha kecil menengah juga rendah.
“Saya kira karena kami pelaku usaha mikro tidak membutuhkan banyak pekerja maksimal ya lima ya masih jalan bertahan. Karena tidak begitu terdampak,” imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah mewacanakan akan memperpanjang PPKM Darurat hingga 6 minggu, lantaran kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir belum turun signifikan.
Bila PPKM darurat diperpanjang, Dinkop UMKM membantu pelaku usaha kecil menengah untuk lebih memasifkan media online, kaitannya dengan pemasaran.
“Strategi kami untuk membantu UMKM, akan kami arahkan ke pasar digital memasarkan di jaringan online,” tandasnya. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Wartawan Area Kabupaten Pati