Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Para pengusaha jasa transportasi bus pariwisata terpaksa menjual beberapa aset untuk menutupi kerugian akibat pendemi Covid-19. Mereka menjual beberapa bus untuk menutup hutang.
Hal ini diungkapkan oleh Kasiadi, salah satu pengusaha penyedia jasa bus pariwisata ini mengaku terpaksa melakukannya lantaran banyak hutang dan kurangnya peran pemerintah dalam memecahkan permasalahan ini.
Menurut dia, beberapa koleganya juga melakukan hal yang sama. “Bus banyak yang dijual. Karena pemerintah juga kurang perhatian dengan pelaku perjalanan wisata,” ujar Kasiadi, Kamis (22/7/2021) lalu.
Kasiadi menuturkan banyak pengusaha bus pariwisata yang masih mempunyai kewajiban menyicil kredit bus setiap bulannya. Di masa pendemi Covid-19 ini, mereka tidak bisa membayar kredit lantaran tidak adanya pemasukan.
“Diketahui banyak mereka berhubungan dengan leasing dengan perbankan tetapi mereka tidak mempunyai income, pendapatannya nol rupiah,” tutur Kasiadi.
Kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembayaran cicilan bagi mereka yang terdampak Covid-19 pun tidak dirasakan pihaknya. Kebijakan relaksasi angsuran kredit ini, kata Kasiadi, diputuskan oleh leasing.
“Bagaimana mereka dapat membayar angsuran. Katanya ada relaksasi angsuran segala macam tetapi kenyataannya ya omong kosong karena ternyata dikembalikan ke leasing, ke bank untuk kebijakan relaksasi. Ini hampir tidak ada peran pemerintah,” keluhnya.
Ia pun berharap, di masa pendemi Covid-19 yang masih berjalan ini, pemerintah melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan sektor pariwisata untuk beroperasi kembali.
Meskipun belum bisa seratus persen normal, namun dengan kembalinya dibuka sektor pariwisata membuat pihaknya dan pelaku usaha pariwisata lain sedikit bisa bernapas.
“Kita berharap bisa jalan pelan-pelan. Memang di masa Covid-19 kawatir kerumunan tetapi saya kira bisa di-manage (atur). Tolong kami diberikan harapan hidup,” tandasnya. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan