Wagub Jateng Apresiasi Penyumbang Plasma Darah Konvalensen

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, berikan apresiasi kepada penyumbang plasma darah konvalensen.

Pada (27/7/2021), Gus Yasin kembali menyumbangkan plasma darah konvalensen untuk yang kedua kalinya. Ia juga mengaku banyaknya warga yang sudah mulai peduli dengan melakukan donor plasma konvalensen.

“Pada hari ini saya donor plasma yang kedua. Saya senang, aware masyarakat mulai meningkat. Saya tadi juga ngobrol dengan dr Anna (Kepala UDD PMI Kota Semarang), menyampaikan bahwa masyarakat sekarang sudah mulai sadar. Banyak di depan dan dalam juga banyak yang menyapa saya. Mereka ternyata ada yang mau melakukan donor konvalesen,” tuturnya, usai berdonor.

Wagub Jateng tersebut juga menuturkan bahwa tidak semua penyintas Covid-19 dapat mendonorkan plasma darah konvalensen.

“Kemarin saya sebenarnya bertujuh melakukan testing dulu. Ternyata yang bisa (donor) hanya dua (orang). Ada sedihnya juga. Ternyata tidak semua penyintas Covid-19 bisa diambil plasmanya untuk saudara, teman kita yang mengalami gejala atau mengalami Covid-19,” kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Sebagai wagub, ia pun mengajak para pimpinan untuk melakukan pendataan terhadap staf yang telah sembuh dari Covid-19 dan dapat melakukan donor. Hal tersebut dikarenakan waktu untuk bisa melakukan donor plasma hanya sebatas tiga bulan.

“Memang edukasi dari pimpinan itu penting. Motivasi dari pimpinan itu penting. Siapa saja yang terpapar harus didata. Maka saya berharap sih, saat ini yuk kita data lagi, karena waktunya juga tidak panjang,” ajaknya.

Ia juga menambahkan untuk mengajak sesame saling menumbuhkan jiwa kemanusiaan untuk menolong para pasien yang membutuhkan.

“Tolong jiwa kemanusiaan kita, kita tumbuhkan. Ini juga bagian dari sodakoh menurut saya. Karena sodakoh itu ada dari tenaga, keuangan, dan ini bagian dari sodakoh kita untuk menambah amal kita,” tambahnya.

Gus Yasin juga menuturkan bahwa ada biaya yang dibayarkan untuk mengganti proses yang ada. Seperti halnya pre-skrining, reagen, peralatan, dan pengelolaan darah.

“PMI ini mitra, bukan dari pemerintah, tapi bagian dari warga negara Indonesia. Tentu ada biaya untuk proses ini,” jelasnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang memerlukan plasma konvalensen ini, perlu adanya komunikasi dengan pihak terkait.

“Jangan jalan sendiri. Kalau butuh plasma, komunikasikan dengan dokternya. Untuk PMI Kota Semarang, kalau (pemenuhan) untuk luar kota, biasanya memang karena tidak ada kerja sama, sehingga langsung dibayarkan dulu (oleh keluarga pasien). Tapi kalau dari rumah sakit, biasanya rumah sakit yang membayarkan dulu. Ini yang harus dikomunikasikan dengan rumah sakit,” terangnya

Sebagai informasi, kebutuhan darah plasma konvalesen di UDD PMI Kota Semarang, per 1 sampai 25 Juli berhasil terpenuhi. Pjs Kabag Pelayanan Donor UDD PMI Kota Semarang, dr Nevi Seftaviani menuturkan, dari 1.200 kantong permintaan darah, terealisasi 1.600 kantong dari 700 orang pendonor. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati