Pekalongan, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sejak Januari-Juli 2021, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekalongan mengalami penurunan, dimana tercatat sebanyak 22 kasus kasus.
Epidemolog Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opick Taufik mengungkapkan bahwa di tahun 2020 terdapat sebanyak 69 kasus. Sehingga tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
“Periode Januari hingga Juni ini terdapat 22 kasus DBD, 8 laki-laki dan 14 perempuan, serta nihil kasus kematian akibat DBD. Sedangkan tahun 2020 periode yang sama 69 kasus, 38 laki-laki dan 31 perempuan, serta 6 kasus kematian akibat DBD,” terang Opick.
Ia juga menuturkan bahwa di dua pekan ini baru muncul banyak nyamuk. Sehingga Opick menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan adanya genangan air yang dapat menimbulkan jentik nyamuk.
“Daerah yang endemis atau tiga tahun terakhir ada kasus DBD yakni Sokorejo, Kalibaros, Poncol, Noyontaan, Medono, Bendan. Tahun ini agak rawan yakni Klego karena pada bulan Juli ini ada yang meninggal akibat DBD, orang tersebut awalnya takut jika korona, karena kondisinya semakin menurun akhirnya dirawat di ICU dan meninggal dunia. Kemudian daerah yang rawan lainnya yakni Medono, Krapyak, dan Tirto karena tingginya kasus,” papar Opick.
Selain itu, cuaca yang tak menentu, seperti halnya hujan di malam hari dan siang yang panas, harus diwaspadai adanya nyamuk cikungunya.
“Terdapat 151 kasus tahun lalu dan untuk periode awal tahun 2021 hingga saat ini masih nihil chikungunya. Tahun lalu meningkat tajam kasus Cikungunya mulai dari daerah Banyurip, Kradenan, sampai ke daerah Timur dan Utara,” beber Opick.
Adapun gejala Cikungunya disampaikan Opick yakni nyeri sendi. Namun Cikungunya tak menyebabkan kematian, bahkan jika tak diobati akan sembuh dengan sendirinya.
“Kasus Cikungunya di satu daerah bisa 10-25 kasus, masyarakat biasanya langsung inisiatif berobat ke dokter atau bidan praktik, ata faskes terdekat. Cikungunya ini cepat sembuhnya yakni 2-3 hari yang parah pun tak sampai seminggu,” tukas Opick.
Opick mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kota Pekalongan juga memiliki Tim Pemantau Jentik yang siaga berkeliling ke rumah warga. Ia berharap angka kesakitan dan kematian akibat DBD dan Cikungunya dapat dicegah. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com