Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Memasuki tahun kedua masa pandemi Covid-19 jumlah anak usia kelas 1 SD yang mengalami kesulitan membaca meningkat.
Di tahun ajaran baru bulan ini, beberapa guru menyatakan bahwa murid kelas satunya banyak yang belum lancar membaca.
Rizka Aryanti, Guru SD Negeri Dadirejo Kecamatan Margorejo menyebut pembelajaran daring saat taman kanak-kanak (TK) yang kurang maksimal mempengaruhi kemampuan baca anak.
“Ada perbedaan dengan murid-murid terdahulu. Tahun sekarang lebih rendah kemampuannya karena pembelajaran kurang maksimal baik di rumah maupun di sekolah,” ujar Rizka, Sabtu (7/8/21).
Ia berharap setelah setelah program PPKM berakhir, pemerintah memperbolehkan lembaga pendidikan untuk menggelar pembelajaran daring dan luring agar proses transfer ilmu lebih optimal.
“Pembelajaran di TK sebaiknya dilakukan secara daring dan luring. Harapan dari pembelajaran luring adalah guru memahami sejauh mana kemampuan anak dan strategi pembelajaran selama pandemi. Selain itu, anak dapat memahami materi lebih dalam dan orang tua dapat memahami kemampuan anak,” katanya.
Senada dengan Rizka, Slamet Pujiono, Guru agama SD Negeri Mustokoharjo Kecamatan Gabus mengatakan pada tahun ajaran baru tahun ini pihaknya mendapat 21 siswa, 40 persen diantaranya menurutnya kurang optimal menyerap pelajaran.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten