Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala PT Jasa Raharja Pati, Aceng Widayat menyebut pendapatan PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Pati menurun 5 persen pada tahun 2021.
Penurunan ini terjadi karena perekonomian melambat mengakibatkan mobilitas penumpang di moda angkutan menurun setelah berlakunya program pembatasan seperti PSBB dan PPKM.
“Dengan adanya masa PPKM ada PO yang tidak jalan. Contoh hal ada PO yang memiliki 10 kendaraan, hanya beberapa yang jalan. Aktivitas penurunan di 2020- 2021 lima persen saja penurunan. Masih belum signifikan,” kata Aceng kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya.
Diakuinya masa pandemi tahun ini berbeda dengan tahun 2020. Karena agak longgar di tahun 2020 PT Jasa Rahaja cabang Pati capai target pendapatan.
Perlu diketahui sumber pendapatan dari Jasa Raharja berasal dari dua sektor yakni dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) pengendara kendaraan bermotor dan kedua dari pungutan pajak dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang di moda angkutan umum.
Berbeda dengan pendapatan yang bersumber dari pungutan pajak angkutan umum, untuk pendapatan dari sektor SWDKLLJ serapannya menurut Aceng masih stabil. Masyarakat masih tertib bayar pajak.
“Untuk pendapatan 34 (SWDKLLJ) ada aktivitas. Namun yang untuk angkutan umum agak stuck. Kami tetap berkombinasi dengan pengusaha,” katanya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Selain sebabkan penurunan pendapatan, masa pandemi juga membuat penyerapan santunan Jasa Raharja menurun ketimbang tahun sebelumnya.
Dalam periode 3 Juli hingga 7 Agustus tahun 2021, Jasa Raharja Pati menyalurkan santunan untuk korban kecelakaan kendaraan umum dan pribadi senikai Rp3 miliar. Lebih kecil dengan tahun sebelumnya dalam periode yang sama yang mencapai Rp4,8 miliar.(*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati