Masa Pandemi Covid-19, Koperasi Klaster Kopi Pati Terkendala Permodalan

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pemasaran masih menjadi kendala terbesar bagi pelaku usaha pertanian kopi dalam meningkatkan skala bisnisnya. Tak jarang para petani rela membanting harga demi mendapatkan pembeli secepat-cepatnya.

Koperasi Klaster Kopi Pati yang berpusat di Desa Sidomulyo Kecamatan Gunungwungkal, mencoba hadir untuk menyerap kopi rakyat khas Pati dengan standarisasi harga yang pasti.

Muttaqin, ketua sekaligus penggagas koperasi klaster kopi memaparkan, koperasi ini baru berdiri pada tahun 2020. Saat ini telah memiliki anggota kurang lebih 55 orang, baik dari petani kopi dan pengusaha kopi asli Pati dengan membawa 80 lebih brand.

Koperasi ini menargetkan, bisa menyerap 20 persen atau 130 ton dari total produksi para petani kopi di Pati sekali panen.

“Untuk program kerja kami memang ada beberapa tahapan. Pertama mampu menyerap minimal 20 persen dari total produksi kopi Pati. Yang kemudian 10 persen kami olah di beberapa produsen kopi di Pati. Sisa nya kami distribusikan ke daerah lain,” kata Muttaqin kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (19/8/21).

Presentase ini tentunya akan ditingkatkan, seiring kemampuan distribusi anggota koperasi.

Lebih jauh Koperasi Klaster Kopi Pati juga bercita-cita menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak maupun retribusi.

Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, target program kerja koperasi terganggu. Lebih tepatnya terkendala permodalan untuk menyerap panen kopi dari para petani.

“Permasalahan yang saat ini kami hadapi selain pandemi adalah menurunnya perekonomian. sehingga kami harus bener-bener serius membentuk kelembagaan sebagai pondasi dasar yang kokoh sebelum masuk di managemen, bisnis,” ujar Muttaqin kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.

Setidaknya untuk menyerap kopi dari petani, klaster kopi membutuhkan dana setidaknya Rp3,25 miliar dengan asumsi satu kilo kopi rakyat dibeli dengan harga Rp25.000.

Muttaqin berharap, pemerintah daerah hingga pusat bisa memberi dukungan permodalan agar Kabupaten Pati bisa mengolah kopi hasil buminya dengan maksimal. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati