Blora, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bebekal hobi, warga RT 03/RW 02 Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah tekuni pembuatan laying- laying naga.
Purwati (37) mengaku bahwa keterampilan yang dimiliki berawal dari ketertarikannya dengan layangan naga yang memiliki Panjang cukup spektakuler, , yakni 100 meter (diamater 33 Cm ) dan 50 meter (diamater 20 Cm).
“Kebetulan saya dan suami sama-sama hobby layang-layang. Hobby, terus keterarikan. Iseng-iseng bikin. Karena modalnya lumayan, lalu saya berfikir, bagaimana bisa punya sendiri, lantas saya buat sendiri,” ucap Purwati di Desa Kamolan, Blora, Sabtu, (21/8/2021).
Ia juga menyebut, layangan yang dibuatnya tidak hanya untuk koleksi sendiri, melainkan juga melayani pesanan dan dipromosikan secara online.
“Bahan-bahannya, kalau untuk kepala naga tiga dimensi, spoon hati dan busa serta kain kaos yang digunakan untuk pelitur. Kalau rangka kepala, pakai bambu,” terangnya.
Pembuatan layangan naga, menurut Purwati membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan.
“Tapi kalau dari bambu bisa lebih dari tiga bulan. Kalau dari bahan fiber, saya buat sekitar tiga bulan,” tambahnya.
Ia menjual layangan dengan diameter 30cm yang berbahan bamboo tersebut, senilai Rp800.000 per layangan.
Sedangkan yang berbahan fiber dibanderol dengan harga Rp1.500.000per layangan.
“Selain pemasaran online, saya setiap sore juga stay di belakang kantor kecamatan Blora (jalan baru) untuk memainkan, untuk memikat orang lewat,” terangnya.
Ia juga mengaku dengan pembuatan layangan ini, dapat menambah omzet.
“Saya buat layang-layang naga ini dari tahun lalu, dari ada lomba layang-layang. Masih berkarya di masa pandemi ini, Alhamdulillah bisa menambah omzet,” kata dia.
Ia mengaku tidak ada kendala selama proses hingga selesai pembuatan layang-layang naga.
“Tidak ada kendala. Saya kan ibu rumah tangga, jadi kalau waktu luang saya kerjakan,” imbuhnya.
Tidak hanya pemesan dari dalam kabupaten Blora, tetapi juga luar kabupaten Blora seperti Pekalongan dan bebera kabupaten lainnya.
Sementara itu, Istajib, suami Purwati, mendukung usaha istrinya tersebut.
“Sangat mendukung, sama-sama hobby main layang-layang. Bahkan hampir tiap sore saya dan beberapa kawan main layang-layang naga sambil promosi,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk memainkan layang-layang naga dipengaruhi oleh angin.
“Angin sangat berpengaruh untuk bisa main layang-layang sehingga bisa cepat diterbangkan,” kata dia. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com