Kerjasama dengan Akatiga, Fatayat NU Pati Teliti Pelayanan Kesehatan

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Fatayat NU menjalin bekerja sama dengan Yayasan Akatiga untuk meneliti pelayanan kesehatan di berbagai daerah. Ada delapan daerah di Indonesia yang dijadikan sampel. Di Jawa Tengah sendiri, ada dua daerah yang dijadikan sampel, Pati dan Tegal.

Hal ini membuat Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati berencana meneliti, mendata dan menilai pelaksanaan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati. Baik pelayanan BPJS Kesehatan, PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan layanan kesehatan lainnya.

Agar pelaksanaan program ini berjalan dengan baik, Fatayat NU Pati pun berkoordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk DPRD Kabupaten Pati. Pihaknya meminta saran terkait pelaksanaan penelitian nanti.

“Dalam rangka menyukseskan program ini, kita akan menggandeng stakeholder yang ada. Salah satunya komisi D dan stakeholder terkait. Ada Dinsos (Dinas Sosial), Dinkes (Dinas Kesehatan), BPJS, dan Pemkab,” ujar Ketua Ketua Fatayat NU Pati, Asmonah.

Baca Juga :   PMI Gelar Donor Darah di Aula Kecamatan Tambakromo, Pasukan Babinsa Antusias Jadi Relawan

“Semuanya sudah kami audiensi dan mereka siap untuk mendukung program ini. Sehingga nanti InshaAllah kami akan segera launching, yang akan dihadiri Akatiga dan Fatayat pusat,” kata Asmonah.

Asmonah menjelaskan jika pihaknya akan segera me-launching program tersebut sehingga bisa segera dijalankan.

Sementara itu, ketua Komisi D DPRD Pati Wisnu Wijayanto menyebut, pihaknya mendukung program yang akan dijalankan oleh Fatayat NU.

“Ini untuk edukasi maupun pengawasan kegiatan sosial. Ini mereka minta dukungan kepada komisi D, nanti dia akan mendapatkan pelatihan. Setelah itu baru kita tahu, apa yang akan mereka kerjakan. Sementara ini hanya minta restu, dukungan, membantu pemda dalam pengawasan dalam berbagai masalah sosial kemasyarakatan,” kata Wisnu.

Baca Juga :   Prakiraan Cuaca Kabupaten Pati, Sabtu 24 Juli 2021

Untuk diketahui, Akatiga merupakan lembaga penelitian non-profit yang berdiri sejak tahun 1991, didirikan oleh sekelompok peneliti ilmu sosial Institut Teknologi Bandung and Institut Pertanian Bogor yang kala itu menjalankan riset kolaborasi tentang pembangunan pedesaan bersama peneliti dari Institute for Social Studies, The Hague.

Akatiga adalah lembaga penelitian independen dan non profit dengan tiga fokus kegiatan, yakni penelitian sosial, monitoring dan evaluasi program-program pembangunan, serta rekomendasi kebijakan. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati