Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Salah satu SMAN di kota Semarang, tak wajibkan siswa untuk membeli seragam sekolah, hal ini termasuk untuk merespon imbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada sebelumnnya, Ganjar mengimbau kepada seluruh sekolah di wilayah Jateng untuk tak mewajibkan para siswa membeli seragam sekolah di masa pandemi seperti saat ini, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kepala SMAN 6 Kota Semarang Lukita Yuniati mengatakan, pihak sekolah tak mewajibkan siswa untuk membeli seragam. Apalagi, saat ini situasi ekonomi di masa pandemi sedang sulit.
“Jadi memang pada kondisi Covid ini, kita juga tahu situasi ekonomi di masyarakat ini sedang sulit. Karena ini juga masih pembelajaran jarak jauh maka masalah seragam untuk kelas X tidak kita tekankan. Pokoknya anak itu adalah belajar,” kata Lukita ditemui di Semarang, Rabu (1/9/2021).
Ia juga mengaku, banyak orangtua yang menanyakan perihal seragam sekolah ini. Oleh karena itu, pihak sekolah menyarankan orangtua siswa, jika ingin membeli maka sekolah akan melayani. Namun jika tidak membeli, maka dipersilakan.
Tidak sedikit pula dari siswa kelas XII yang baru lulus, dengan sukarela menyumbangkan seragam layak pakainya ke pihak sekolah. Nantinya, pihak sekolah akan menyerahkan kepada siswa yang membutuhkan.
“Ada beberapa anak yang tidak bisa membeli seragam, kita beri. Karena siswa kelas XII yang sudah lulus itu, banyak yang menyumbangkan seragam bekas yang masih layak dipakai. Dan, banyak juga yang mau menerima sumbangan itu,” tuturnya.
Salah satu orang tua siswa, Anik Sri, warga Gisikdrono, Semarang Barat menilai, imbauan dari Gubernur Jateng agar sekolah tidak mewajibkan siswa beli seragam adalah hal bagus. Sebab, itu tidak memberatkan siswa.
“Kita konsultas ke wali kelas, boleh memakai seragam yang lama untuk dipakai di waktu PTM,” ungkap orang tua siswa kelas X dari SMAN 6 Semarang. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com