Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Peran kartu vaksin semakin penting dalam setiap aktivitas masyarakat. Kondisi ini memicu permintaan vaksin semakin melonjak, di sisi lain stok vaksin di fasilitas kesehatan semakin menipis.
Situasi dimanfaatkan beberapa oknum untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam beberapa hari terakhir santer beredar informasi melalui pesan singkat yang mengatasnamakan tim vaksinasi dan meminta data diri seperti nama, alamat, nama ayah serta nama ibu. Data tersebut dikirimkan dengan maksud mendata warga untuk mendapatkan vaksin.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bidang Informasi dan Komunikask Publik, Endah Murwaningrum menegaskan bahwa isi pesan tersebut adalah informasi palsu.
Endah menduga pesan tersebut merupakan modus pencarian data untuk mengumpulkan data penerima pesan.
“Karena berbahaya, mereka bisa mengambil data kita. Saya pikir seperti itu,” kata Endah saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (3/9/2021).
“Bahayanya kalau yang diminta rekening bank, kartu kredit, KTP, email. Bisa dimanfaatkan pelaku untuk tindak kejahatan,” imbuhnya.
Meminimalisir penipuan, warga diminta mencari informasi terkait kesehatan melalui kanal-kanal resmi dan media sosial Dinas Kesehatan atau fasyankes. Selain itu, menanyakan jatah vaksinasi kepada pemerintah desa setempat.
Kemudian, langkah lain untuk menghindari pencurian data, masyarakat diminta selektif menerima pesan, pesan, email, atau panggilan yang tak dikenal. Dan terakhir tidak mudah membagikan nomor ponsel kepada orang lain.
Bila ada mendapatkan pesan yang berisi pengisian data probadi dianjurkan untuk tak ragu melapor ke sosial media Diskominfo Pati.
“Bisa dilaporkan di website anti hoaks. Biar dicek kebenarannya. Atau bisa DM atau pesan sosmed Pemkab Pati dan Diskominfo Mas. Nanti kami koordinasikan dengan Dinkes (Dinas Kesehatan),” katanya.(*)
Wartawan Area Kabupaten Pati