Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Masuk wilayah asesmen level 2 Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa lembaga pendidikan di Kabupaten Pati sudah mulai diujicobakan. Namun untuk kegiatan majelis taklim, madrasah Diniyah (madin), Taman Pendidikan Quran (TPQ) masih belum boleh digelar.
Meski angka kasus Covid-19 di Pati sudah menurun tajam, penutupan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Dari Kemenag lebih ketat lagi malah daripada peraturan daerah, bahkan tempat peribadatan saja disuruh nutup kok Mas,” kata Lintal Muna, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah,” Senin (7/9/2021).
Senada dengan Kemenag, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pati juga belum memperbolehkan penyelenggaraan majelis taklim dan kegiatan keagamaan lain secara tatap muka.
Kendati demikian menurut Lin, di beberapa wilayah berzona kuning dan hijau sudah menyelenggarakan TPQ, Madin, dan majelis taklim secara terbatas mengacu pada kesepakatan pimpinan daerah masing-masing.
“Beberapa sudah longgar seperti ini zona kuning diperbolehkan. Belum ada edaran memang tapi itu ada kebijakan masing-masing daerahnya,” imbuh Lin kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Seperti lembaga pendidikan formal, menurutnya peniadaan TPQ dan madin juga mempengarui proses pembelajaran kepada para santri.
Para santri kesulitan belajar mandiri di rumah. Hafalan surat pendek dan doa sehari-hari juga terganggu karena kurangnya kontrol dari ustadz.
Kendati demikian, mayoritas orang tua menerima kebijakan peliburan TPQ. Para orang tua mengkhawatirkan kesehatan anaknya sehingga memilih agar sang anak tetap di rumah.(*)