Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati mengatakan pada tahun 2021 ada 65 sekolah yang mengikuti program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
Dimulainya program tersebut pada tahun 2017 dan tahun ini sudah masuk tahun kelima. Setiap tahunnya jumlah sekolah yang mengikuti tidak sama.
“Tidak sama, beda-beda. Tergantung MoU nya dengan Kementerian kita alokasinya berapa, alokasi dari Kementerian,” jelas Paryanto kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya, Rabu (8/9/2021).
Ia melanjutkan di tahun pertama yaitu 2017 hanya dapat 4 sekolah, tahun 2018 dapat 45 sekolah, tahun 2019 dapat 21 sekolah, tahun 2020 juga dapat 21 sekolah, dan tahun 2021 dapat 65 sekolah.
“Jadi tidak mesti pertahun. Tergantung anggaran yang kita siapkan dan anggaran bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Karena kita tidak sendiri, sistemnya gotong royong. Jadi, Pemerintah Pusat-Pemerintah Daerah-Sekolah-Seniman,” ungkapnya.
Terdapat beragam seniman yang diajak kerjasama, diantaranya adalah seniman tradisional, seni tari, teater, pedalangan, musik modern, dan masih banyak lagi.
“Yang paling kita fokuskan yang jelas yaitu seni pentas. Karena kami ingin menghidupkan kesenian tradisional di Kabupaten Pati yang sudah boleh dikatakan hampir punah. Salah satunya Gong Cik, Wayang Klitik, dan lainnya,” terangnya.
Dari kesenian yang hampir punah tersebut, saat ini banyak tidak dikenali oleh kalangan anak-anak. Sehingga untuk mengenalkan Kembali kebudayaan ini, para seniman diterjunkan langsung ke sekolah.
“Supaya anak-anak kenal, para seniman kita terjunkan ke sekolah dan bekerjasama dengan kita untuk melatih di sekolah,” ucapnya. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com