Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pekan ini harga cabai di Kabupaten Pati mulai merangkak naik. Menurut penyampaian Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa harga cabai sekarang berada pada kisaran Rp7000 sampai dengan Rp8000.
Pada beberapa waktu yang lalu, harga cabai di Kabupaten Pati hanya menginjak Rp5000. Kondisi ini cukup merugikan petani cabai yang telah panen besar-besaran.
Menurut Hadi, penurunan harga cabai di Kabupaten Pati dipengaruhi turunnya minat beli masyarakat. Padahal stok cabai di Kabupaten Pati cukup melimpah.
“Harga cabai di Pati menurun seiring kebutuhan masyarakat akan cabai menurun, sehingga hukum ekonomi berlaku. Stok dan permintaan tidak seimbang alias jomplang,” ungkapnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Rabu (8/9/2021).
Ia menyampaikan bahwa kenaikan harga cabai di Kabupaten Pati dipengaruhi karena permintaan masyarakat mulai meningkat. Selain itu, menjelang musim tanam pertama (MT-1) pasokan cabai di Kabupaten Pati mulai menipis.
“Menjelang musim tanam pertama, harga cabai mulai naik,” ujarnya.
Kenaikan harga cabai dinilai menguntungkan para petani. Dengan dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aktivitas jual beli masyarakat meningkat, serta minat membeli cabai untuk keperluan bumbu dapur juga meningkat.
Selain itu, sebelumnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pati didorong untuk membeli cabai dari petani lokal dengan harga Rp8000. Gerakan ini dilakukan oleh Pemerintah (Pemkab) Pati melalui Dinas Pertanian (Dispertan) merespon adanya instruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Hadi berharap seiring berjalannya waktu, harga cabai akan mulai stabil dengan harga yang menguntungkan petani cabai.
“Kami berharap seiring berjalannya waktu dan dilonggarkannya PPKM, masyarakat semakin antusias memenuhi kebutuhan mereka dengan membeli cabai dari produk pertanian lokal Pati sendiri,” pungkasnya. (*)