Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pekan depan akan dimulai uji coba kegiatan di sektor nonesensial di Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai mengikuti rapat koordinasi virtual yang dipimpin Menko Marves terkait pembukaan perkantoran nonesensial, dari rumah dinasnya (Puri Gedeh), Kamis (9/9/2021). Ganjar mengatakan, pihaknya siap dan akan didahului uji coba di lingkungan Pemprov Jateng.
“Nonesensial ini kita siapkan untuk percobaannya, uji coba dulu. Maka pemprov akan melakukan yang di Setda dulu, kita uji coba,” katanya.
Ganjar pun meminta seluruh ASN di lingkungan pemprov Jateng untuk menginstal aplikasi Peduli Lindungi. Pihaknya jugaw meminta kementerian Kesehatan untuk memberikan QR Code agar uji coba bisa segera dimulai.
“Intinya sebenarnya mereka semua ASN mesti punya aplikasi Peduli Lindungi. Nanti kita mintakan ke Kemenkes QR code-nya agar semua bisa membaca dengan cepat. Prinsipnya itu. Nah sekarang sambil latihan,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Ganjar, pihaknya akan bekerja sama dengan pemkot dan pemkab untuk memetakan perkantoran nonesensial di wilayahnya. Terutama daerah dengan level PPKM di bawah dua.
“Nanti beberapa tempat yang masuk kategori nonesensial akan kita coba untuk diujicobakan dulu. Kita akan bekerja sama dengan pemkot/ pemkab gitu ya, mana-mana yang akan diuji coba,” terangnya.
Ganjar juga optimis dalam pembukaan perkantoran sektor nonesensial, sebab pihaknya juga telah memulai uji coba tersebut di beberapa sektor. Selain itu, evaluasi juga dilakukan.
“Umpama hotel sudah mulai, mal sudah mulai, industri sudah, terus kemudian beberapa tempat pariwisata sudah. Nah sekarang yang on going process semuanya akan kita evaluasi,” jelasnya.
Ganjar berharap, para ASN segera meng-instal aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga pelaksanaan di lingkungan Pemprov Jateng bisa dijadikan percontohan, dan pada Senin (13/9/2021) mendatang dilakukan serentak dengan kapasitas 25 persen.
“Harapan saya besok kita akan mulai contoh kalau yang di ASN itu di Setda, mudah-mudahan Senin semua serentak langsung dicoba dan bisa masuk 25 persen,” ujarnya.
Sebagai informasi, 35 kota/ kabupaten di Jawa Tengah saat ini tidak ada yang masuk kategori PPKM Level 4. Turunnya level PPKM pun diikuti dengan dimulainya kembali kegiatan pada beberapa sektor dengan sistem uji coba.
Sejak turunnya level PPKM, beberapa daerah di Jawa Tengah juga memulai kembali berbagai kegiatan. Seperti pembelajaran tatap muka di beberapa titik, restoran dan mal, serta sejumlah tempat wisata yang dibuka secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. (*)