Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Pati, dr. Joko Leksono Widodo mengatakan, vaksinasi Covid-19 dua tahap sudah cukup untuk seumur hidup.
Terang dia, penyuntikan vaksin adalah proses mengenalkan virus pada tubuh manusia. Tubuh yang mengenali organisme baru, pada akhirnya dengan sendirinya akan membentuk kekebalan tubuh atau herd immunity.
“Kalau saya membaca hanya cukup dua kali seumur hidup. Harapannya setelah divaksin mereka punya memori. Apapun kalau sudah di vaksin seperti vasin cacar pada anak-anak itu pengenalan benda asing ke tubuh kita. Orang-orang yang kena itu karena belum dikenalkan akhirnya berat jadi dikuasai paru parunya,” terang Joko kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat diwawancarai di kantornya.
Joko melanjutkan, pandemi virus bukan yang pertama kali di Indonesia. di tahun 1818 pernah terjadi pandemi Kolera yang lebih mematikan, yang konon menyebabkan pampir 1/5 penduduk pulau jawa meninggal karenanya. Hal ini terjadi karena Kolera adalah hal yang baru pada masa itu.
“Dari dulu kasus-kasus itu tetap ada yang jelas karena herd immunity jadi terselesaikan,” lanjut Joko.
Joko mengklaim, herd imunity terhadap Covid-19 di Indonesia perlahan terbentuk, dibuktikan dengan angka penularan yang menurun. Selain itu manusia juga masih survive setelah satu setengah tahun dilanda pandemi.
Ia menegaskan, kedepan manusia harus berdampingan dengan Virus Covid-19. Namun dari statusnya yang pandemic, berubah menjadi endemi.
Mewujudkan herd immunity melalui vaksinasi merupakan langkah utama untuk membuat pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Meski vaksinasi masal sulit dilakukan dalam waktu singkat, ia menyebut vaksinasi di indonesia sudah sesuai roadmap dari pemerintah. Target Kabupaten Pati untuk memvaksin 200 sasaran perhari juga sudah tercapai. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati