Menyelami Ilmu Agama Sekaligus Mengasah Bakat

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kebanyakan pondok pesantren (Ponpes) hanya memberikan ilmu agama kepada santri-satrinya. Santri kurang diberikan peluang untuk mengasah bakat guna bekal menjalani kehidupan di masyarakat nanti.

Hal inilah manjadi kegelisahan Pengasuh Pondok Pesantren Mansyaul Fadli. Meraka pun mencoba memberikan ruang kepada para santrinya untuk mengasah bakat.

Baik di dunia kesenian hingga di bidang usaha. Ponpes ini memberikan bekal kepada santrinya untuk mengasah kesenian khot, kesenian terbangan, membuat beraneka kerajinan maupun memberikan ruang untuk berusaha.

Salah satu pengasuh pondok pesantren, Royyani Na’im, mengungkapkan pondok pesantren yang terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso ini memiliki keunikan tersendiri.

“Santri tidak hanya belajar bidang Ilmu Salaf tetapi juga belajar sosial-ekonomi bisnis,” ujar lelaki yang akrab disapa Gus Na’im ini.

Baca Juga :   2 Tahun Berjalan, Pengenalan Varietas Bibit Padi Berusia Pendek Belum Efektif

Gus Na’im menceritakan cikal bakal Pondok Pesantren Mansyaul Fadli berawal dari rintisan KH. Muhammad Badrus Salam. Berawal dari memberikan kajian-kajian agama untuk masyarakat sekitar, Kiai karismatik ini pun mendirikan pondok pesantren dibantu dengan masyarakat.

“Tahun 1988 berdiri. Awalnya bangunan berupa gubuk-gubuk yang dibantu masyarakat sekitar dalam penanganannya,” ungkap Gus Na’im.

Setelah itu, ponpes ini berkembang dan saat ini mempunyai tiga lembaga. Ketiga lembaga ini yakni pesantren itu sendiri, koperasi pondok pesantren (dibentuk sebagai saran potensi santri di bidang ekonomi) dan Manajeman pondok pesantren yakni usaha untuk mengembangkan pondok pesantren.

“Tahun 2000 berdiri koperasi pondok pesantren yang membawahi beberapa unit usaha yakni Kantin Pondok dan lainnya,” katanya.

Baca Juga :   Kades Sarirejo Pati Harapkan Kegiatan Kemanusiaan Hadir Secara Konsisten dan Berkelanjutan di Desanya

Santri diberikan kesempatan untuk mengelola koperasi guna mengasah kemampuannya dalam berusaha. Selain itu santri juga diberikan bekal ekstra.

Seperti pondok pesantren lain Pesantrean Mansyaul Fadli bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Pesantren yang terletak di dekat Makam Mbah Mutamakin ini juga tak lupa membekali satrinya kitab-kitab agama klasik.

“Ada sorogan, kajian-kajian kitab salaf, musyawarah, berjanji dan kitab-kitab maulid lainnya. Adanya usaha ekonomi di Pesantren ini,” terangnya.

Ia meyakini langkah ini tidak meninggalkan tradisi yang baik. Bahkan langkah ini dapat menambah kemodernan dengan membuat pesantren mampu bersaing di era modern ini.

“Jika pondok pesantren hanya menjadi ‘penonton’ maka lembaga pesantren akan tertinggal. Maka diperlukan analisis yang cermat. Pondok Pesantren harus mempunyai badan usaha dan dikelola secara mandiri agar Pesantren dapat lebih berkembang,” tandas Gus Na’im. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati