Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di madrasah hingga pondok pesantren sudah mulai berjalan. Berbeda dengan madrasah pada umumnya, proses PTM di lembaga Madrasah milik pesantren dilakukan agak berbeda.
Liwaudiin selaku Ketua FKPP (Forum komunikasi pondok pesantren) yang juga menjabat sebagai ketua RMI NU (Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah) mengatakan bahwa Madrasah milik pesantren menerapkan dua sistem pembelajaran yakni daring dan tatap muka.
Pengurus pondok membedakan jam pembelajaran antara siswa golongan santri yang mondok di asrama dengan siswa yang tidak mondok.
“Untuk yang sekolah madrasah di shift. Misalnya hari ini anak pondok tatap muka, maka besok anak kampung. Ada juga yang menerapkan hari ini pesantren PTM yang anak kampung daring, besok anak kampung PTM, pesantren daring,” kata Liwa kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com hari ini, Sabtu (18/9/21).
Meski berjalan lancar, kendati demikian dengan pola ini membuat para guru cukup kerepotan karena harus mengajar dua kali dalam sehari.
“Tapi secara umum sudah enjoy menjalaninya memang aktif, mungkin sulitnya nanti kalau pandemi sudah benar-benar selesai adaptasinya yang mulai dari awal,” imbuhnya.
Hampir seminggu berjalan, Liwa mengaku proses pembelajaran di Madrasah milik pesantren berjalan kondusif dan belum ditemukan indikasi adanya paparan virus Covid-19 di lingkungan madrasah.
Ia berani memastikan bahwa proses belajar mengajar di Madrasah dan Pondok Pesantren semua berjalan sudah sesuai protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, serta mengacu pada panduan pembelajaran sesuai SKB Empat Menteri.
Para guru madrasah dan ustad pondok juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dua tahap untuk memberikan kekebalan tubuh dari virus Corona selama melaksanakan PTM. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati