Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Lantaran rawan roboh, pihak sekolah dasar negeri (SDN) 2 Sidokerto, Kecamatan Pati Kota, terpaksa menyangga tiga atap kelas dengan bambu. Ruangan kelas yang disangga bambu yakni kelas IV, V dan kelas VI.
Di dalam ruang kelas IV, terlihat ada eternit yang bolong kisaran 3×4 meter bolong. Dua sisi atap ruang kelas itu dipasang dua bambu agar tidak ambrol.
Selain itu, ada ruang kelas lain yang eternitnya mulai terlihat mentiung, seakan-akan mau ambrol, yakni kelas IV dan VI. Masing-masing kelas tersebut, disangga dengan menggunakan satu bambu.
“Yang ambrol itu sengaja saya bikin, Mas. Soalnya kondisinya parah. Takutnya menimpa siswa,” terang Kepala SD 02 Sidokerto, Cicilia Tri Suci Rokhani.
Beruntungnya, pembelajaran tahun ini secara daring. Tidak tatap muka. Sehingga ruang kelas tersebut kosong. Tak ada siswanya. “Ruang kelas memang tidak digunakan. Belum bisa mengikuti PTM. Rencananya akan direnovasi,” katanya.
Dia mengatakan, data kerusakan itu sudah diunggah di data pokok pendidikan (Dapodik). Pihaknya tinggal menunggu kelanjutannya, akan diperbaiki kapan. “Tahun ini belum. Mungkin tahun depan. Semua menunggu pusat. Semoga saja segera diperbaiki. Harapannya seperti itu,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Sarana dan Prasarana (Sarprass) Sa’dun menuturkan bahwa penanganan tergantung dari pusat.
“perbaikan sekolah dasarnya Dapodik masing-masing sekolah. Penanganannya tergantung dari pusat. Soalnya, saat ini sudah serba online. Dulu mengajukan manual tiap sekolahan,” tambahnya.
Ketika ditanya berapa sekolah tahun ini yang diperbaiki, dia tidak tahu berapa sekolahan yang akan diperbaiki. Ia mengungkapkan bahwa hal itu tidak bisa diprediksi, karena pusat yang menentukan.
“Tidak hafal berapa sekolah yang dilakukan perbaikan. Kalau ada sekolah yang rusak yang salah sekolahnya sendiri. Karena tidak meng-update data ke Dapodik,” katanya. (*)
Wartawan