Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com– Meski musim kemarau belum usai, curah hujan dalam dua pekan terakhir cukup tinggi. Sebagian besar petani di daerah Pati memulai musim tanam pertama (MT-1) pada bulan ini..
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Kun Saptono memantau, hampir seluruh petani di Pati selatan seperti Gabus, Kayen, Sukolilo, Tambakromo, Jaken, Jakenen dan Pucakwangi telah mulai pembenihan hingga tanam padi.
Padahal berdasarkan data yang disampaikan oleh Kun, musim penghujan baru akan tiba pada bulan November mendatang. Oleh karena itu, khusus para petani Pati di daerah yang menerapkan pengairan tadah hujan diminta waspada terkait pengadaan air selama satu bulan kedepan.
“Perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) pada November banyak hujan. Sehingga idealnya MT-1 pada bulan ini. Hujan sekali belum bisa dikatakan masuk musim penghujan,” kata Kun saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di kantornya.
Kun menjelaskan musim kemarau tahun ini memiliki ciri agak basah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh angin basah membawa air hujan yang berhembus dari wilayah negara Tiongkok menuju ke timur melewati Indonesia.
Kun menyampaikan, ia optimis debit air tak setinggi tahun lalu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati juga telah melakukan pelebaran sungai di beberapa wilayah di Pati sehingga potensi banjir dapat diminimalisir.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten