palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com- Bank Sentral China mulai was-was akibat tumpukan utang Evergrande Group dan mengeluarkan dana sebesar 100 miliar yuan atau setara Rp 222 T. Dana tersebut disuntikkan ke dalam sistem keuangan negara untuk menjaga likuiditas.
Bank berjanji akan melindungi pasar properti dan menjaga kestabilan pasar properti tersebut.
“Serta melindungi hak dan kepentingan sah konsumen perumahan,” kata Bank Sentral China dalam keterangannya, dikutip dari CNN, Jumat (1/10/2021).
Fu Linghui, Juru Bicara Biro Statistik Nasional China menyebut perusahaan real estate atau pasar properti mengalami kesulitan yang besar. Dalam hal ini ia tidak menyebut langsung Evergrande.
“Pasar real estat China tetap stabil tahun ini tetapi dampak dari peristiwa baru-baru ini pada perkembangan seluruh industri perlu diperhatikan,” ujarnya.
Utang Evergrande Group menjadi ujian terbesar bagi China, beberapa analis khawatir itu bahkan bisa berubah menjadi momen Lehman Brothers China. Terlebih, real estat dan industri terkait menyumbang sebanyak 30% dari PDB China.
Mark Williams sebagai Kepala ekonom Asia Capital Economics, mengatakan krisis Evergrande menjadi ujian terbesar bagi keungan negeri tirai bambu ini.
“Akar masalah Evergrande dan masalah pengembang lain adalah bahwa permintaan properti residensial di China memasuki era penurunan berkelanjutan,” katanya.
Perlu diketahui, utang Evergrande mencapai angka fantastis karena meminjam dana untuk membiayai berbagai kegiatan. Akhirnya perusahaan tersebut mendapatkan reputasi buruk sebab utang yang mencapai US$ 300 miliar.
Saat ini, masalah dalam perusahaan tersebut bukan hanya utang yang menggunung tetapi juga ditakutkan pihaknya gagal bayar utang karena kesulitan menemui pembeli untuk beberapa aset perusahaannya.
Perusahaan ini telah melakukan upaya dengan menjual sebagian saham anak perusahaan, pihaknya menjual hampir 20% sahamnya di Shengjing Bank ke Shenyang Shengjing Finance Investmen Group. Shengjing merupakan salah satu pemberi utang yang terkena dampak gagal bayar Evergrande.
Meskipun, masalah perusahan belum selesai, karyawan telah demo di kantor pusat. (*)
Artikel ini telah tayang di DetikFinance.com “Cegah Krisis Evergrande, Bank Sentral China Gelontorkan Rp 222 T”