Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam rangka mengendalikan hama tikus, para petani di Kabupaten Pati didorong untuk membuat dan memasang rumah burung hantu di lahan pertanian.
Menurut Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kabupaten Pati Sujiyanto, ada beberapa cara untuk mengendalikan hama tikus. Yakni melakukan kegiatan gropyokan bersama para petani, menggunakan sanitasi lingkungan, dan pemasangan rumah burung hantu.
“Pemasangan rumah burung hantu dianggap efektif untuk mengendalikan potensi kerusakan sawah karena tikus”, ujar Sujiyanto dalam kegiatan Gropyokan Tikus di Desa Sugihrejo, Kecamatan Gabus, pada Rabu (6/10/2021) lalu.
Cara ini diplih lantaran satu-satunya makanan tyto alba ialah 99 persen tikus. “Dan perlu dikembangkan di sini agar populasi tikus dapat terkendali,” ungkap dia.
Terlebih saat ini, populasi tikus di Pati meningkat pesat, khususnya di Kecamatan Gabus yang termasuk sarang tikus. “Tikus tidak akan pernah berhenti di kecamatan ini, dimulai dari Desa Wuwur, sepanjang aliran sungai Juwana sampai ke Desa Mintobasuki merupakan wilayah populasi tikus,” tuturnya.
Namun, hama tikus yang akan datang dapat terkendali, sehingga nanti intensitas serangan populasi tikus dapat berkurang dan petani bisa berhasil panen.
Belakangan ini, para petani di Kabupaten Pati masih menggunakan jebakan listrik untuk membasmi tikus. Padahal jebakan ini sangat berbahaya, terutama bagi petani.
Beberapa kali ada kejadian petani meninggal lantaran tersengat jebakan tikus listrik yang lupa dipadamkan. Jebakan listrik ini marak dipakai ketika musim panen hampir tiba. (*)