Turunkan Level PPKM, Pemkot Pekalongan Genjot Vaksinasi Lansia

Pekalongan, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebagai langkah untuk menurunkan level PPKM, pemerintah kota Pekalongan menggenjot vaksinasi lansia.

Status PPKM Kota Pekalongan, Jawa Tengah yang sempat bertahan di level 2 kembali naik ke level 3. Indikator naiknya Kota Pekalongan dari PPKM Level 2 ke Level 3 ialah karena kurang tercapainya vaksinasi Covid-19 untuk lansia, meski kasus penularan Covid-19 di Kota Batik tersebut sudah semakin kondusif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menyebutkan bahwa, saat vaksinasi lansia di Kota Pekalongan baru tercapai hampir 33 persen. Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya mendekatkan pelayanan kepada para lansia agar mudah mendapatkan vaksinasi.

“Harapannya kami mendorong setiap kelurahan untuk bisa bersama-sama melakukan pelayanan vaksinasi di lokasi, jadi tidak hanya di fasyankes ataupun sentra-sentra vaksinasi, tetapi lebih didekatkan ke masyarakat seperti di rumah -rumah RT/RW,” tutur Budi,usai kegiatan Launching Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat,Rabu siang(6/10/2021).

Menurut Budi, untuk target supaya Kota Pekalongan bisa kembali di level 2 atau bahkan ke level 1 PPKM, untuk vaksinasi lansia ini harus tercapai 60 persen.

“Untuk bisa turun level,kita masih butuh sekitar 8 ribuan lansia lagi yang harus disasar untuk vaksinasi supaya bisa mencapai 60 persen dari target yang telah ditetapkan,” imbuh Budi.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengakui bahwa capaian vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Kota Pekalongan masih rendah. Sehingga, pihaknya meminta masyarakat yang memiliki anggota keluarga atau kerabat yang sudah lansia untuk tidak khawatir mengikuti program percepatan vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi tersebut sudah terbukti aman dan halal. Terbukti, hingga saat ini belum ada kasus di Kota Pekalongan mengenai masalah pada lansia yang sudah divaksin mengalami permasalahan kesehatan yang serius pasca dilakukan vaksinasi.

Lebih lanjut, pihaknya bersama Forkopimda akan gencar melakukan serbuan vaksinasi khususnya yang menyasar para lansia. Dimana, kelompok lansia ini menjadi kelompok rentan tertular Covid-19. Dengan vaksinasi, diharapkan bisa mengurangi gejala parah bagi mereka apabila terpapar Covid-19.

“Memang gejolak yang ada di masyarakat ini macam-macam, ada lansianya sendiri memang kurang mantap atau takut divaksin, ada juga yang anggota keluarganya merasa khawatir jika ada efek samping pada lansia yang diberikan vaksin. Jadi, mari kita genjot vaksin terutama untuk lansia agar tidak naik level lagi, jika naik level lagi, otomatis aturan-aturan yang sudah berlaku sekarang harus kita perketat lagi baik tracing maupun pembatasan-pembatasan sesuai aturan yang ada di kebijakan PPKM,” tegas Aaf,sapaan akrabnya.

Disamping itu, Pemkot bersama Forkopimda juga siap bilamana harus melaksanakan vaksinasi door to door (jemput bola) dalam memberikan layanan vaksinasi kepada kalangan lansia.

“Pak Kapolres dan Pak Dandim sudah menginformasikan bahwa mereka meminta data kependudukan, bila perlu anggota-anggota mereka siap untuk door to door sebagai langkah terakhir yang akan kita lakukan untuk menggenjot vaksinasi lansia ini,” tandasnya. (*)