Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang Herry Martono menyebut, nelayan Rembang masih belum tersentuh program konversi dari penggunaan BBM solar/bensin ke liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg.
Herry menerangkan, mayoritas nelayan di Rembang menggunakan bahan bakar solar. Sementara ini alat konversi gas yang dirancang pemerintah hanya optimal untuk kapal yang berbahan bakar bensin.
“di Rembang belum ada. Di Jawa Tengah saja yang berhasil baru di Cilacap. di Rembang kebanyakan menggunakan solar. ini baru kita pikirkan supaya kita tidak terpaku kepada bahan baku fosil. Belum ketemu konversi solar ke gas. Karena kalau dipaksakan merusak mesin, seher jebol,” kata Herry kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat ditemui di kantornya kemarin.
“Sementara nelayan di Rembang yang menggunakan bensin itu hanya sekitar 16 orang di Desa Pandean (Kecamatan Rembang) saja. Kalau solar, alat yang pas itu saya lihat belum ada yang jalan full,” imbuhnya.
Kendati demikian pihak Dinlutkan Rembang tetap menargetkan adanya konversi ke LPG, menurut Herry dengan konversi ke LPG ongkos operasinal melaut para nelayan bisa ditekan. Konversi LPG juga akan mengurangi beban subsidi solar yang di-cover pemerintah.
Pihaknya juga berencana akan mencari formulasi alat konversi BBM solar ke LPG yang pas. Dengan menggandeng ahli dan peneliti di bidang teknologi mesin.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten