Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam rangka memperingati hari Pangan Sedunia ke-41 yang jatuh pada 16 Oktober lalu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menggelar panen padi di Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, pada Senin (25/10/221).
Acara ini merupakan satu dari 41 acara di berbagai daerah di Indonesia. Acara utama diselenggarakan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang dihadiri oleh Menteri Pertanian dan diikuti secara virtual oleh berbagai daerah.
Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum mengungkapkan pada momen hari Pangan Sedunia, saatnya memperkuat ketahanan pangan. Mengigat pada masa pendemi Covid-19 ini, sektor pertanian tidak terlalu terdampak daripada sektor lainnya.
“Sesuai dari tema hari Pangan Sedunia yang diperingati oleh seluruh dunia termasuk kita di tanah air, ketahanan pangan adalah yang utama. Jadi ketahanan pangan ini semakin tahun semakin meningkat. Bagimana kita menyediakan bahan-bahan pangan kebutuhan untuk manusia,” ujar Niken saat ditemui palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, pada Senin (25/10/221).
Terlebih, beberapa negara besar mulai melirik sektor pertanian untuk menciptakan ketahanan pangan. Negara semacam Amerika Serikat, Jepang hingga Korea Selatan menganggarkan dana yang besar untuk sektor ini.
Semantara itu, Niken menyebut, di Desa Tawangharjo ada dua varietas. Yang pertama varietas inpari 42 hasil ubinnnya diperoleh 5,96 kg.
“Dengan hasil produksi 9,536 ton GKP atau kalau untuk gabah kering giling itu 8,2 ton,” tutur Niken.
Lalu, varietas inpari 32 dengan ubinan 6,71 kg. “Dan hasil produksi 10,7 GKP atau 9,2 ton gabah giling kering,” lanjut Niken.
Desa Tawangharjo, ungkap Niken mempunyai luas lahan padi 105 hektar. “Secara bertahap dilakukan panan yang lain ada komuditas lain ada tebu, bawang merah, cabai. Setiap hektar 8,5 ton per hektar,” tandasnya. (*)
Wartawan