palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Publik dibuat geram atas pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jika Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU). Tanggapan pun datang dari banyak kalangan bahkan ada yang meminta lebih baik Kemenag dibubarkan saja.
Protes datang diantaranya dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sekretaris Jendral (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini menegaskan bahwa Kemenag bukan hanya untuk NU atau umat Islam, melainkan untuk semua agama di Indonesia.
Menurut Helmy, semua pihak bisa menjadi pemimpin Kemenag dengan catatan bertujuan menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan.
“Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam,” tandas Helmy dalam keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).
Ia menganggap bahwa Gus Yaqut berhak memandang seperti itu. Akan tetapi pandangan yang diutarakan oleh seorang Menag tidak bijaksana dan tidak tepat di negara yang memiliki banyak perbedaan kepercayaan.
Tokoh lain yang turut bereaksi ialah Anwar Abbas. Ia menyebutkan bahwa Kemenag lebih baik dibubarkan karena akan membuat gaduh. Ia menyesalkan pernyataan dan cara berpikir Gus Yaqut yang menyebut Kemenag hadiah bagi NU.
“Saya minta Kementerian Agama lebih baik dibubarkan saja karena akan membuat gaduh dimana mudaratnya pasti akan jauh lebih besar dari manfaatnya,” ujar Anwar.
Menurutnya, Kemenag hanya akan dikelola oleh orang-orang NU jika pola pikir seperti yang Gus Yaqut utarakan dibiarkan. Sehingga hal semacam itu tidak bisa diterima jika sampai terjadi.
“Semestinya sebagai seorang menteri dan pemimpin umat mereka lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif serta bersikap dan bertindak sebagai negarawan,” ujar Anwar.
Pernyataan Gus Yaqut tersebut muncul di acara Webinar RMI-PBNU yang ditayangkan di Youtube TVNU pada Rabu (20/10/2021). Pada kesempatan itu, dirinya menceritakan bahwa dalam rapat penggantian slogan di Kemenag salah satu stafnya mengatakan bahwa dalam sejarahnya, Kemenag didirikan sebagai hadiah untuk umat Islam.
Hal ini lantas dibantah oleh Gus Yaqut. Menurutnya, Kemenag didirikan sebagai hadiah untuk NU. Menurutnya, lazim jika NU menggunakan banyak celah di Kemenag.
“Saya bantah. Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU,” kata Gus Yaqut.
Ia berpendapat, kelahiran Kemenag tidak terlepas dari penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yakni ‘Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya’. Dalam dinamika tersebut, NU memiliki peran yang signifikan sebagai juru damai.
Gus Yaqut juga menambahkan, pesantren yang merupakan bagian dari NU, perlu dibuatkan Dirjen Pesantren.
“Kesempatan ini sekali lagi mari kita manfaatkan untuk kebaikan jamiah dan jamaah dengan begitu kita mampu mempersiapkan masa depan anak-anak kita, santri-santri kita untuk memenangkan pertarungan di masa depan,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Kontroversi Ucapan Yaqut Berujung Usul Pembubaran Kemenag”.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com