Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kabupaten Pati mencatat, angka pengidap tuberkulosis (TBC) di Bumi Mina Tani mengalami penurunan dibandingkan pada tahun lalu.
Ketua PPTI Kabupaten Pati Murdiyanti mengungkapkan, setidaknya ada 409 penderita TBC hingga Oktober 2021. Sedangkan, pada tahun 2020 angka tersebut menyentuh hingga 489 kasus. Meskipun demikian, angka ini termasuk tinggi.
“Di Kabupaten Pati masih banyak penderita yang kami tangani. Kasus tuberkulosis pada 2020 mencapai 489 kasus. Sedangkan tahun 2021 sampai bulan September terdapat 409,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (25/10/2021) lalu.
Melihat tingginya kasus TBC di Kabupaten Pati ini, penanganan pada penyakit tersebut juga harus menjadi perhatian bagi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Apalagi kasus TBC kurang terekspos karena adanya pandemi Covid-19.
Bupati Pati, Haryanto tidak mau ada banyak korban dari penyakit ini di wilayahnya. “Data yang meninggal karena TBC sudah banyak, ini berarti tidak kalah ganasnya dengan Covid-19. Hanya saja tidak terekspos,” ungkap Haryanto.
Sosialisasi terkait bahaya penyakit ini juga perlu digalakkan dan tidak dikesampingkan. Yakni dengan melakukan hidup sehat. Haryanto pun meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati untuk tidak mengesampingkan penyakit ini.
“Muaranya melakukan pola hidup sehat. Karena tempat-tempat kumuh, tidak sehat, rumah tidak layak, penularan TBC ada di sana,” tandas Haryanto.
Sementara itu, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Wisnu Wijayanto mengatakan hal yang sama.
“Jangan kita terlena hanya pada Covid-19. Covid-19 jalan. TBC juga jalan. Sama sama jalan. Ini juga menular juga,” pungkas Wisnu. (*)