Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Meskipun curah hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang menginformasikan bahwa masih ada beberapa desa di wilayah setempat yang mengalami krisis air bersih.
Hingga kini, BPBD Kabupaten Rembang masih terus mengintensifkan distribusi air kepada desa yang membutuhkan.
Kepala Seksi (Kasi) Logistik BPBD Kabupaten Rembang, Zainal Abidin mencatat sejak Semtember lalu, terdapat 23 desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD.
“Sampai dengan hari ini (28/10/2021) ada 23 desa yang mengajukan bantuan air bersih, periode September sampai Oktober,” ungkap Zainal kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, Kamis (28/10/2021).
Desa-desa tersebut diantaranya Pranti, Bogorame, Pedak, Sendang Coyo, Sendangasri, Tasiksono, Sidowayah, Ngoten Utara, Torejo, Mondoteko, Tritunggal, Kabongan Kidul, dan Kali Tengah.
Ada juga Sendangagung, Lemahputih, Palemsari, Kedung, Banggi, Kedungrejo, Karangsekar, Temperak, Babadan, Ketangi, dan terakhir Polbayem.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih di sejumlah desa tersebut, BPBD Kabupaten Rembang telah menyiapkan sebanyak 350 tangki air bersih.
“Dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ada 221 tangki sisa 29, jadi total 250 tanki. Kemudian, dari provinsi ada 51 tanki sisa 49 tangki, jadi total 100 tangki. Mudah-mudahan mencukupi sampai musim penghujan datang,” kata Zainal.
Musim penghujan di Rembang sendiri diestimasi baru akan datang di bulan November pertengahan hingga akhir.
Sembari menunggu musim hujan datang, masyarakat diimbau untuk bijak memanfaatkan air bersih serta memperbanyak pembuatan biopori untuk persediaan air tanah.
“Jangan lupa buat talang penampung air hujan, membudayakan hemat air dan berdoa agar turun hujan yang bermanfaat,” imbau Zainal. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati